Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Testing the Antioxidant Activity of Ethanol Extract on Terap Fruit Seeds (Artocarpus odoratissimus) using the DPPH Method: Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Pada Biji Buah Terap (Artocarpus odoratissimus) Menggunakan Metode DPPH Aisya Maulidia; Wijayanti, Sari; Mustamin, Faizal; Ubrusun, Jufri
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v7i1.2350

Abstract

Plants contain compounds that are classified as secondary metabolites. One of them is terap fruit (Artocarpus odoratissimus). Terap (Artocarpus odoratissimus) is a plant that grows a lot in Kalimantan. Most of the Artocarpus genus have pharmacological properties. One of the benefits of these compounds is as an antioxidant. Antioxidants can remove free radical compounds in the body and prevent the onset of disease. Secondary metabolite compounds found in plants have been isolated and used as components in medicine. The study was intended to determine the antioxidant activity of ethanol extract of terap fruit seeds (Artocarpus odoratissimus) using the DPPH method. The method in this study was quantitative experimental, which included collecting and collecting plants, making simplicia, making extracts from terap seeds (Artocarpus odoratissimus) using 96% ethanol solvent, and for antioxidant activity testing using the DPPH method. The presence of antioxidant compounds in plant extracts can cause a change in the color of DPPH from purple to yellow. This color change will indicate antioxidant activity against DPPH free radicals and is measured by UV-Vis Spectrophotometry. Antioxidant activity was measured using the IC50 value (50% Inhibitory Concentration). From the results of the antioxidant activity test using the DPPH method, it can be concluded that the ethanol extract of terap fruit seeds obtained from the Tarakan area showed antioxidant activity. The IC50 value of 197.45 mg/ml indicates that its antioxidant ability is impaired as a weak antioxidant.
IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK ETANOL 96% BATANG PIDADA PUTIH (SONNERATIA ALBA) DENGAN METODE KLT Isnada, Febi; Ubrusun, Jufri; Mustamin, Faizal
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43887

Abstract

Pidada putih (Sonneratia alba) merupakan jenis tanaman mangrove dari keluarga Lythraceae yang tumbuh didaerah tropis dan subtropis tanaman ini juga merupakan rantai makanan di lingkungan perairan dan pesisir Analisis kualitatif bertujuan padakandungan senyawa flavonoid dalam ekstrak etanol dan fraksi metanol batang pidada putih (Sonneratia alba) asal Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara. Metode observasional deskriptif digunakan yakni pengamatan data hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder, dengan hasil uji KLT berupa perubahan warna dan nilai faktor reterdasi (Rf). Tanaman yang digunakan telah dideterminasi langsung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada bulan Desember tahun 2024. Penelitian ini dilakukan proses ekstraksi melalui proses simplisia. Hasil ekstrak batang pidada putih dilakukan uji kemurnian melalui KLT dengan eluen fase diam plat silica gel G60 F254 dan fase gerak n-heksan:etil asetat 1:3 penyemprotan reagen sitroborat didapatkan bercak noda kuning kecoklatan nilai Rf 0,31 cm dan saat diamati pada sinar uv 366 nm menghasilkan warna noda berflourensi biru terang dengan nilai Rf 0,32 cm. Disimpulkan bahwa ekstraksi batang pidada putih (Sonneratia alba) mengandung flavonoid.
Gambaran Pola Peresepan Obat pada Pasien Ispa Non-Pneumonia di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan Periode Januari-Juni Tahun 2024 Ramadhani, Aisyah; Heriani, Heriani; Ubrusun, Jufri; Puspasari, Ayu
Journal Borneo Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Issue 1 tahun 2025
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v5i1.175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pola pemberian resep obat pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non-pneumonia yang berobat di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan, dalam periode Januari hingga Juni 2024. Pendekatan yang digunakan adalah studi deskriptif kuantitatif retrospektif terhadap 150 lembar resep pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif guna mengetahui pola penggunaan obat, kecenderungan polifarmasi, serta distribusi jenis obat berdasarkan kelompok usia pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan per pasien adalah 3,04, dengan kelompok obat yang paling banyak diberikan meliputi antihistamin, pereda nyeri dan penurun panas, serta mukolitik. Peresepan antibiotik bersifat bervariasi, dengan angka tertinggi sebesar 8% pada bulan Januari dan April, sementara pada Maret dan Mei tidak ditemukan penggunaan antibiotik sama sekali. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik peresepan obat di Puskesmas Karang Rejo sudah sesuai dengan prinsip penggunaan obat rasional. Terapi ISPA non-pneumonia lebih mengutamakan pengobatan simtomatik dan membatasi penggunaan antibiotik yang tidak perlu. Temuan ini dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan peresepan guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah resistensi antimikroba.