Penerapan MM 9.8 Abi-Qu itu sendiri sesungguhnya tidak lepas dari berbagai metode klasik dalam menghafal al-Qur’an seperti metode talqin, talaqqi, mu’aradah, muraja’ah [taqrir], kitabah, dan tasmi’ [sima’i]. Konsepnya adalah jika keenam metode ini disebut sebagai metode menghafal al-Qur’an, maka MM 9.8 Abi-Qu adalah metode untuk bagaimana al-Qur’an yang dihafal oleh para santri menjadi mutqin. Jika keenam metode ini penerapannya bersifat global, maka MM 9.8 Abi-Qu bersifat detail dari penerapan keenam metode tersebut menggunakan patokan-patokan atau target sehingga secara teoritis kegiatan pembelajaran dan hasilnya terukur atau dapat diukur. Rumah Tahfidz Abu Farhan dan Rumah Qur’an Sakinah yang juga memiliki visi mutqin juga menerapkan metode talqin, talaqqi, mu’aradah, muraja’ah [taqrir], kitabah, dan tasmi’ [sima’i] ini. Namun, ada diantaranya menerapkan secara keseluruhan dari keenam metode menghafal tersebut, dan ada juga yang hanya menerapkan beberapa metode menghafal saja. Ini adalah perbedaan pertama dalam hal penerapan metode menghafal dengan MM 9.8 Abi-Qu Ma’had Tahfidz al-Qur’an Imam Ahmad Abi Abdillah.
Copyrights © 2023