Peningkatan harga dan terbatasnya ketersediaan pupuk bersubsidi menyebabkan petani mencari alternatif pupuk yang lebih terjangkau dan tersedia untuk mendukung kesinambungan usaha budidaya pertanian. Salah satu pupuk yang sering digunakan masyarakat adalah pupuk organik yang berasal dari limbah kotoran hewan ternak sapi. Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember memiliki potensi limbah kotoran sapi yang melimpah dari usaha pertenakan yang di lakukan oleh masyarakat desa setempat. Sebagian besar para petani masih menggunakan cara konvensional sehingga membutuhkan waktu relatif lama. Pengabdian desa binaan Universitas Jember di Desa Mayangan ini bertujuan untuk membantu penyediaan pupuk organik bagi petani dan mempercepat waktu proses pembuatan pupuk dari limbah kotoran sapi dengan aplikasi teknologi enkapsulasi pupuk organik  granular. Diharapkan kegiatan pengabdian ini mampu mendukung program pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan. Adapun tahapan pengabdian yang direncanakan meliputi sosialisasi kegiatan dan edukasi, pendampingan pembuatan pupuk organik granular berbahan dasar limah kotoran sapi,  penerapan teknologi enkapsulasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Program strategis sesuai RIP UNEJ yang diacu yaitu pengembangan dan penerapan teknologi unggulan tepat guna untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program desa mitra unggulan. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa dari 25 responden menunjukkan 100% peserta mengenal pupuk granula dari kompos kotoran sapi dan mengenal bakteri Rhizobium sp., serta 92% mampu membuat enkapsulasi pupuk dari limbah kotoran sapi dengan bakteri Rhizobium sp.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025