Deteksi dini disabilitas penting dilakukan untuk penanganan atau intervensi disabilitas agar dampak disabilitas dapat diminimalisir. Deteksi dini disabilitas dapat dilakukan melalui Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Posyandu, Puskemas, maupun satuan PAUD (TK, RA, KB, PG, SPS, dsb.). Namun, Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kota Mojokerto melaporkan bahwa deteksi dini disabilitas di satuan PAUD Kota Mojokerto masih belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, program pengabdian masyarakat berupa pelatihan "Deteksi Dini Disabilitas untuk Guru di satuan PAUD Kota Mojokerto” telah dilaksanakan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru PAUD di Kota Mojokerto dalam melakukan deteksi dini disabilitas, khususnya mengenai teori perkembangan anak usia dini, deteksi disabilitas pada anak usia dini, dan stimulasi melalui aktivitas belajar di sekolah. Peserta program ini adalah 79 guru dari satuan PAUD di Kota Mojokerto. Program yang dilaksanakan selama 1 hari ini memberikan tiga materi dasar, yaitu: 1) Teori perkembangan anak usia dini; 2) Deteksi penyimpangan tumbuh kembang anak usia dini; dan 3) Stimulasi perkembangan anak usia dini melalui aktivitas belajar di PAUD. Hasil analisis data pre-test dan post-test menunjukkan bahwa peserta memiliki perbedaan pengetahuan yang sangat signifikan pada saat sebelum dan setelah mengikuti pelatihan (W=0,00; p<0,001). Program ini terbukti efektif meningkatkan pengetahuan guru di satuan PAUD Kota Mojokerto dalam melakukan deteksi dini disabilitas. Oleh karena itu, kegiatan serupa dapat dilakukan dalam lingkup yang lebih luas dengan materi yang lebih luas.
Copyrights © 2025