Studi ini menganalisis pengaruh materi identitas terhadap pembentukan identitas gender siswa sekolah dasar melalui tinjauan pustaka. Materi identitas dalam pembelajaran mencakup pemahaman tentang peran gender, norma, dan harapan yang dapat mempengaruhi persepsi siswa tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Jika materi ini mengandung bias gender, hal itu dapat memperkuat stereotip yang membatasi perkembangan anak-anak. Sebaliknya, materi yang dirancang secara inklusif dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih fleksibel dan toleran terhadap keberagaman gender. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber akademis, termasuk jurnal, buku, dan dokumen kebijakan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi identitas berbasis kesetaraan gender dapat membentuk pemahaman yang lebih terbuka tentang gender pada siswa. Teori kognitif-sosial Bandura dan teori perkembangan gender Kohlberg mendukung temuan ini, bersama dengan penelitian empiris yang menunjukkan bahwa intervensi pendidikan berbasis gender dapat mengurangi stereotip pada anak-anak. Studi ini merekomendasikan pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan pelatihan untuk pendidik guna menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesetaraan gender di sekolah dasar.
Copyrights © 2025