Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola interaksi mahasiswa dengan konten edukatif di media sosial dan dampaknya terhadap pembelajaran berbasis teknologi di perguruan tinggi. Studi ini melibatkan 80 mahasiswa dari empat Perguruan Tinggi di Kota Makassar dengan karakteristik yang beragam. Mayoritas responden adalah perempuan (65%) dan berada di rentang usia 26–30 tahun (38%). Penelitian ini menggunakan metode campuran (gabungan kualitatif dan kuantitatif), di mana data kuantitatif dikumpulkan melalui instrumen berupa kuesioner yang mengukur frekuensi penggunaan media sosial, jenis konten yang disukai, dan persepsi efektivitas media sosial dalam pembelajaran. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam untuk memahami lebih lanjut pengalaman mahasiswa dalam menggunakan media sosial untuk pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform sosial media seperti YouTube (68,75%) dan WhatsApp (50%) paling sering digunakan untuk keperluan pendidikan, dengan frekuensi penggunaan 1-3 jam per hari. Sebagian besar responden (62,5%) lebih menyukai konten video, meskipun interaksi aktif dengan konten edukatif masih rendah (37,5%). Temuan lain menunjukkan bahwa penggunaan sosial media membantu meningkatkan konsentrasi belajar (56,25%) dan dianggap lebih efektif dibandingkan metode pembelajaran tradisional (58,5%). Namun, dukungan dosen dan institusi dianggap belum optimal, di mana 67% responden merasa perlunya peningkatan dukungan dari perguruan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya peran institusi dalam mendukung penggunaan sosial media sebagai alat pembelajaran untuk memperkaya pengalaman mahasiswa.
Copyrights © 2024