Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan angka anemia yang masih tinggi pada kelompok usia 25-34 tahun (31.4%) dan usia 35-44 tahun (39.6%). Di sisi lain upaya penurunan anemia perlu didasari dengan pemahaman yang komprehensif oleh para tenaga kesehatan mulai dari penyebab, pengobatan dan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring asinkronus dalam peningkatan pengetahuan tenaga Kesehatan tentang anemia. Penelitian ini menggunakan disain pre-post test dengan 42 peserta dari 5 provinsi (Sumatera Selatan, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Selatan dan Maluku) yang dipilih secara purposif untuk mengikuti pembelajaran daring asinkronus tentang anemia. Materi pembelajaran terdiri atas 14 topik dalam bentuk video beranimasi dan 1 buku saku yang dapat diakses secara mandiri selama 2 minggu. Uji t-berpasangan digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan setelah menyelesaikan pembelajaran. Hasil analisis pre-post menunjukkan adanya peningkatan rerata skor pengetahuan yang signifikan (p value < 0.05) sebanyak 18 poin. Topik anemia dan anemia defisiensi besi serta topik Multiple Micronutrient Supplement (MMS) menjadi topik dengan peningkatan skor tertinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa kedua topik tersebut belum dipahami dengan baik sebelum proses pembelajaran dan terjadi peningkatan pemahaman pada kedua topik tersebut pasca mengikuti pembelajaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025