Gerakan "Indonesia Gelap" muncul sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat, seperti pemangkasan anggaran pendidikan, kelangkaan gas LPG 3 kg, dan meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK). Gerakan ini dipelopori oleh mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan sosial, menggunakan demonstrasi dan media sosial untuk menyuarakan ketidakpuasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap fenomena ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa kondisi ekonomi memburuk dan menilai kebijakan pemerintah kurang berpihak kepada rakyat. Selain itu, gerakan sosial seperti "Indonesia Gelap" terbukti memiliki pengaruh dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong perubahan kebijakan publik.
Copyrights © 2025