Era globalisasi telah memberikan normalisasi digital dan perubahan selera belajar pada berbagai aspek, termasuk museum. Museum Soegarda Purbalingga mengalami tantangan dalam adaptasi digital dan selera belajar pengunjung. Tujuan studi ini adalah meningkatkan minat belajar pengunjung dan adaptasi digital museum melalui Augmented Reality (AR). Studi ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dan triangulasi data untuk validitas. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan AR di Museum memiliki dampak signifikan dan positif terhadap minat pengunjung untuk belajar lebih banyak tentang artefak dan budaya lokal. Nilai korelasi (r) sebesar 0.86 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara efektivitas AR dan motivasi pengunjung. Analisis statistik menunjukkan nilai t sebesar 4.89 dengan derajat kebebasan 9, menunjukkan signifikansi statistik tinggi (p < 0.05). Secara keseluruhan, hasil studi ini mendukung bahwa AR dapat menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan menyenangkan, memberikan dasar kuat untuk penggunaan teknologi AR dalam strategi konservasi dan edukasi museum.
Copyrights © 2025