Arbitrase menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan pelestarian bisnis internasional, tetapi tantangan etika mengancam integritasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus untuk menganalisis pengaruh etika terhadap perilaku arbitrator, penerapan kode etik, dan dampak pelanggaran etika terhadap kepercayaan masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa pelanggaran etika seperti konflik kepentingan dan transparansi yang merusak legitimasi arbitrase. Untuk meningkatkan praktik etika, diperlukan pendidikan berkelanjutan bagi arbitrator, penyusunan kode etik yang seragam, dan penguatan mekanisme penegakan hukum. Penelitian ini merekomendasikan langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan etika, sehingga arbitrase dapat mempertahankan kredibilitas dan efektivitasnya sebagai metode penyelesaian penyelesaian yang terpercaya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025