Daun jati memiliki sifat antibakteri, sehingga ekstraknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun. Untuk keamanan dan kemudahan penggunaan, air digunakan sebagai pelarut, menghindari risiko yang ditimbulkan oleh etanol yang mudah terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik, mutu kimia dan aktivitas antibakteri sabun padat ekstrak air daun jati. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi, hasil ekstrak dibagi menjadi dua yaitu ekstrak yang dipekatkan dan tidak dipekatkan. Uji mutu fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, tinggi busa dan kadar air. Uji mutu kimia meliputi uji pH dan alkali bebas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil organoleptis sabun padat dengan ekstrak daun jati yang dipekatkan (F1) dan sabun dengan ekstrak yang tidak dipekatkan (F2), F1 memiliki bentuk yang padat, tidak berbau dan berwarna hijau kecoklatan, F2 berwarna cream. Uji homogenitas F1 dan F2 didapatkan hasil homogen. Uji tinggi busa F1 dihasilkan 95 mm dan F2 96 mm. Uji kadar air F1 dihasilkan 7,57% dan F2 11,82%. Uji pH F1 dihasilkan F1 9,96 dan F2 9,86. Uji alkali bebas dihasilkan F1 0,0753% dan F2 0,0892%. Hasil antibakteri F1 sebesar 21,848 mm, F2 18,876 mm dan sabun tanpa ekstrak sebesar 17,030 mm. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antibakteri dengan penambahan ekstrak air daun jati. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan mutu fisik dan mutu kimia sabun padat F1 dan F2 memenuhi standart SNI-3532-2021. Adanya aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Terdapat beda antara aktivitas antibakteri sabun padat F1 dan F2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Copyrights © 2025