Radikalisme dan ekstrimisme pada anak usia dini ditandai adanya salah satu rombongan peserta pawai yang membawa replika senjata pada peringatan HUT RI (2018) dan Bom Bunuh Diri di Surabaya (2019) anak yang berhasil diselamatkan memiliki keinginan kuat untuk menjadi mujahid, anti-Pancasila, dan anti merah putih. Penting disikapi dengan menguatkan ekosistem moderasi beragama secara terpadu, holistik dan komprehensif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi lebih mendalam tentang radikalisme dan ekstrimisme pada PAUD/TK dan strategi penanaman nilai-nilai moderasi beragama secara sistemik. Metodenya menggunakan pendekatan kualitatif, deskriptif, melalui observasi, FGD dan wawancara mendalam dengan narasumber terkait. Metode analisis data menggunakan Ecologi sistem tumbuh kembang anak dari Bronfenbrenner bahwa dalam tumbuhkembang anak ada interaksi timbal balik yang saling mempengaruhi antara mikrosistem, mesosistem, makrosistem dan kronosistem. Hasil penelitian, simpulan dan implikasinya menunjukkan bahwa moderasi beragama pada anak usia dini dilakukan dengan pendekatan ekosistem, interaksi timbal balik yang in-line menjadi gerakan bersama untuk mencegah radikalisme dan ekstrimisme.
Copyrights © 2024