Abstrak: Pemahaman masyarakat tentang obat termasuk cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang serta penggunaan suplemen makanan masih perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk masyarakat perifer. Peran apoteker dibutuhkan dalam mengedukasi masyarakat dengan melibatkan gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Tujuan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang obat dan suplemen makanan kepada masyarakat dengan memberdayakan PKK. Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga telah menyelenggarakan kegiatan bakti sosial bersama-sama IAI dan kader PKK di Kota Madya Tuban dalam bentuk penyuluhan atau sosialisasi terkait obat dan suplemen makanan. Sosialisasi dilakukan melalui Webinar via Zoom Meeting dalam bentuk seminar dan diskusi interaktif, karena aktivitas pengabdian dilaksanakan saat pandemi Covid-19. Sebagai mitra pada pengabdian masyarakat ini adalah Kader PKK dan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Tuban dengan jumlah peserta yang hadir sejumlah 71 orang. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan bahwa setelah mengikuti kegiatan rerata pemahaman peserta meningkat 7,04% dan 12,7% masing-masing untuk materi DAGUSIBU dan Probiotik. Diharapkan PKK secara aktif menyebar-luaskan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh desa.Abstract: Public understanding of medicines, including how to obtain, use, store and dispose of them as well as the use of food supplements, still needs special attention, especially for peripheral communities. The role of pharmacists is needed in educating the public by involving the Family Empowerment and Welfare (PKK) movement. The aim of this PKM is to increase knowledge about medicines and food supplements among the community by empowering PKK. The community service team at the Faculty of Pharmacy, Airlangga University has held social service activities together with IAI and PKK cadres in Tuban in the form of counseling or outreach regarding medicines and food supplements. Socialization was carried out through Webinar via Zoom Meeting in the form of seminars and interactive discussions, because service activities were carried out during the Covid-19 pandemic. As partners in this community service were PKK cadres and the Chair of the Indonesian Pharmacists Association (IAI) in Tuban city with a total of 71 participants attending. The evaluation results via pre-test and post-test showed that after participating in the activity the participants' average understanding increased by 7.04% and 12.7% for DAGUSIBU and Probiotic material, respectively. It is hoped that the PKK will actively spread outreach activities to communities throughout the village.
Copyrights © 2025