Permasalahan utama dalam pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah adalah kenyamanan termal dan efisiensi energi. Peningkatan suhu akibat perubahan iklim semakin memperburuk kondisi hunian yang tidak memiliki akses terhadap sistem pendinginan buatan yang efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk merancang hunian terjangkau dengan menerapkan strategi pendinginan pasif sebagai solusi untuk meningkatkan kenyamanan termal tanpa meningkatkan konsumsi energi. Studi kasus dilakukan di Sei Beduk, Batam, bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia dan Universitas Internasional Batam. Metode yang digunakan mencakup studi literatur, analisis lokasi, perancangan desain, serta evaluasi berdasarkan masukan komunitas setempat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan elemen pendinginan pasif seperti ventilasi silang, penggunaan kisi-kisi, material dengan massa termal tinggi, serta optimalisasi orientasi bangunan dapat secara signifikan meningkatkan kenyamanan termal tanpa ketergantungan pada pendinginan buatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025