Pendidikan di Indonesia telah mengalami transformasi besar berkat kontribusi berbagai tokoh penting, termasuk Ki Hajar Dewantara, Mohammad Syafi'i, K.H. Ahmad Dahlan, Rahmah El Yunisiah, K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Ahmad Zarkasyi, Hamka, dan Mahmud Yunus. Masing-masing tokoh ini memberikan sumbangsih signifikan dalam merumuskan dan mengembangkan sistem pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, budaya, dan nasionalisme. Ki Hajar Dewantara, dengan pendirian Taman Siswa, memperkenalkan sistem pendidikan yang mengedepankan kebebasan, demokrasi, dan kesetaraan. Mohammad Syafi'i mengembangkan kurikulum berbasis praktek dan pengembangan diri yang berlandaskan nilai-nilai Islam. K.H. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah mendorong reformasi pendidikan Islam dengan pendekatan modern. Rahmah El Yunisiah memperjuangkan pendidikan bagi perempuan dengan mendirikan Madrasah Diniyyah Li Al-Banat, sementara K.H. Hasyim Asy'ari mengembangkan pesantren yang memadukan pendidikan agama dan pengetahuan umum. Selanjutnya, K.H. Ahmad Zarkasyi melalui Pondok Pesantren Gontor memodernisasi pendidikan Islam dengan kurikulum yang lebih inklusif, sedangkan Hamka menggabungkan ilmu umum dan agama dalam kurikulum Diniyyah School. Mahmud Yunus memandang pendidikan sebagai proses holistik yang mencakup pengembangan aspek agama, intelektual, dan sosial. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi masing-masing tokoh terhadap pendidikan di Indonesia, serta mengevaluasi dampak dari pemikiran dan tindakan mereka terhadap sistem pendidikan nasional. Dengan mengkaji pendekatan-pendekatan yang mereka tawarkan, artikel ini juga berusaha memberikan wawasan mengenai relevansi pemikiran mereka dalam pendidikan kontemporer di Indonesia.
Copyrights © 2025