Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN KESIAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Hasibuan, Amnah Sari; Nelwati, Sasmi; Mardison, Safri
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 6, No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v6i1.1751

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan peserta didik di SMPN 31 Padang kelas VIII. Peserta didik sering dipanggil karena laporan guru mata pelajaran bahwa peserta didik tidak membuat tugas yang diberikan guru. Peserta didik sering terlambat ke sekolah dengan alasan bangun kesiangan dan bahkan tidak datang ke sekolah. Selain itu peserta didik belum menemui guru mata pelajaran untuk melakukan remedial padahal guru yang bersangkutan sudah menyediakan waktu untuk melaksanakan remedial peserta didik dan hal ini guru mata pelajaran tidak bisa memberikan nilai kepada peserta didik. Dan Peserta didik jarang mengulang kembali pelajaran yang ada di sekolah, peserta didik belajar ketika menjelang ujian saja dikelas, juga peserta didik sering keluar kelas. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah ada hubungan antara kesiapan dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang?”. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah a) kesiapan peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang, b) prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang, c) hubungan kesiapan dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMP N 31 Padang yang berjumlah 247 orang dan jumlah sampel sebanyak 71 orang yang diambil dengan menggunakan teknik propotional random sampling. Instrumen penelitian ini adalah angket, kemudian data diolah dengan  menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) versi 20, serta dianalisis dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation Coefisien Karl Pearson. Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa (1) kesiapan belajar peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang tergolong sedang yaitu dengan 19 orang atau 26,77% dengan nilai rata-rata 179,68 (2) prestasi peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang tergolong sedang yaitu dengan 15 orang dan nilai rata-rata 63,18 atau 21,13% (3) tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% (α=0,05). Kriteria pengujian H0 ditolak dan Ha diterima apabila rhitung > rtabel. Dari hasil pengolahan data di dapatkan bahwa rhitung = 0.419 lebih besar dari rtabel untuk signifikan 5%=0,232, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga kesimpulannya didapat bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP N 31 Padang. Artinya, semakin baik kesiapan peserta didik maka semakin baik pula prestasi belajar peserta didik.
Analisis Model Pembelajaran Rolle Playing dan Implikasi dalam Pembelajaran pada Sekolah Dasar Febianto, Debi; Nelwati, Sasmi; Dani, AfdalIlham
Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research Vol. 2 No. 1 (2024): March
Publisher : Institute of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/ijim.v2i1.177

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh Salah satu model pembelajaran yang menyenangkan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS adalah model role playing.   Dengan menerapkan model role playing, peserta didik dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapatnya tanpa sanksi. Mereka dapat mengulangi dan mendiskusikan masalah (isu) personal dan manusiawi tanpa merasa cemas, juga dengan bermain peran memungkinkan dan memperkenankan para siswa untuk mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan gagasan-gagasan lainnya. Hasil identifikasi ini bermakna terhadap perubahan tingkah laku dan  sikap sebagai mana mereka menghayati watak orang lain itu. Dengan cara ini, siswa berada dalam suasana yang relatif aman dan terkendali untuk mengeksplorasi dan mempertunjukan masalah-masalah diantara kelompok dan individu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam rancangan model pembelajaran rolle playing di MI/SD, mengetahui secara mendalam implikasi model pembelajaran rolle playing dalam pembelajaran MI/SD, mengetahui secara mendalam keunggulan model pembelajaran rolle playing dalam pembelajaran MI/SD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan kategorisasi yang kemudian diinterpretasikan secara deskriptif-analisis (menggambarkan terhadap data yang telah terkumpul kemudian memilih dan memilah data yang diperlukan yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa analisis pelaksanaan rolle playing dapat membantu proses pembelajaran di MI/SD. Dapat dibuktikan dari 10 artikel jurnal hanya 6 artikel jurnal yang relevan dalam peningkatan hasil belajar.
Penerapan Model Inkuiri Terbimbing sebagai Solusi Keaktifan Peserta Didik di SMP N 01 Tiumang Dharmasraya Nurkhasanah, Ani Fitria; Sabri, Ahmad; Nelwati, Sasmi
ISLAMIKA Vol 6 No 3 (2024): JULI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v6i3.5168

Abstract

From this research, the objectives are: 1) Describe the problems in the PAI learning process at SMP N 1 Tiumang. 2) Analyze the application of the guided inquiry model as a solution to PAI and BP learning problems at SMP N 1 Tiumang. 3) Analyze the impact of using the guided inquiry model on student activity. This research method used is a qualitative descriptive approach. Then techniques for collecting data include interviews with teachers in the PAI and BP study fields, observations at school and data obtained from various kinds of literature such as books, journals and other related sources. The results of the research show that: 1) In the learning process in the classroom the teacher is not clear about what type of learning model to use in the classroom. Learning only runs conventionally where the teacher explains the material/information in the textbook. Then the students sat down and most of them did not pay attention to the material read by the teacher. 2) The application of the guided inquiry model in the classroom is divided into 3 activities, namely the opening, core and final activities, namely the closing. In the core activity, students are divided into several groups to work on and discuss assignments that have been given by the teacher previously. 3) The impact of using this guided inquiry learning model can increase the activity of most students in class.
P Pembelajaran PAI pada Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Nan Sabaris Padang Pariaman Azmiyah, Azmiyah; Amanah , Teguh Reski; Putra, Elfi; Nelwati, Sasmi; Misra , Misra
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.794

Abstract

Pembelajaran PAI yang dimaksud dalam artikel ini adalah pelaksanaan pembelajaran PAI yang mengacu pada kurilukum merdeka di SMPN satu Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman. Perubahan kurikulum dari kurikulum tiga belas ke kurikulum merdeka berdampak terhadap perubahan silabus dan materi yang harus diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran PAI di SMPN satu Nan Sabaris dari aspek materi dan metode yang digunakan. Metode penelitian ini berupa penelitian lapangan atau field research melalui observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan di SMPN satu Nan Sabaris dapat diketahui bahwa pelaksanaan kurikulum merdeka belum terlaksana secara maksimal dan perlu dilakukan revisi silabus dalam urutan materi yang akan diajarkan. Namun dalam penyajian materi guru PAI menggunakan lebih dari satu metode dan media sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar siswa yang beragam disertai melakukan pendekatan emosional diawal pembelajaran
Pengembangan Materi Akidah Akhlak Berbasis Pendidikan Karakter Peduli Sosial Yafi, Salman; Aziz, Ahmad; Putra, Ilham Jaya; Nelwati, Sasmi; Misra, Misra
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.798

Abstract

Pengembangan materi akidah akhlak haruslah berkonsep kekinian. Penurunan kepedulian sosial pada remaja menjadi permasalahan di masyarakat saat ini. Ini ditunjukkan oleh kurangnya perhatian terhadap kegiatan sosial di sekitar rumah, kurangnya menghargai kehadiran orang lain, dan kurangnya kepekaan terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan materi Akidah Akhlak berbasis pendidikan karakter peduli sosial di MTsN lima Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, artinya dilakukan di tempat yang dimaksud. Pendekatannya adalah kualitatif yang mana memungkinkan pemahaman fenomena sosial atau perilaku manusia melalui analisis deskriptif, interpretatif, dan mendalam. Pengembangan materi akidah akhlak berbasis kepedulian sosial dilakukan dengan beberapa tahap. Mulai dari analisis kebutuhan, penyusunan kurikulum, pengembangan materi, implementasi, hingga evaluasi.Guru mata pelajaran akidah akhlak dapat menggunakan materi akidah akhlak yang terintegrasi dengan pendidikan karakter ini dengan harapan adanya perbaikan akhlak pada peserta didiknya.
Problematika Guru Akidah Akhlak dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar Dinda Dwi Azizah; Nana Sepriyanti; Martin Kustati; Nelwati, Sasmi; Khadijah
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i3.1122

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memahami peran literasi digital dalam meningkatkan minat berwirausaha Generasi Z.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SLR (Systematic Literature Review). Metode ini dilakukan dengan cara mengindentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi semua penelitian yang ada. Paradigma pendidikan khusus menekankan keberagaman sesuai dengan karakteristik anak. Manfaat yang timbul dari penggunaan teknologi dalam pendidikan memungkinkan untuk dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dan menjadi ahli yang baik di bidang yang dipilih. Teknologi pendidikan memungkinkan siswa memperoleh keterampilan tersebut dan memperluas pengetahuan mereka melalui berbagai program yang tersedia secara online. Milenial dan Gen Z akan menjadi generasi yang paling menggerakkan perekonomian. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, literasi digital menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan hampir di segala bidang, termasuk upaya membangun dan mengembangkan kewirausahaan di dunia digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana problematika guru akidah akhlak dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum terbaru dalam pendidikan di Indonesia dengan sistem pembelajaran mandiri yang dapat dipahami sebagai kebebasan untuk berpikir dan bekerja, serta menghargai atau menanggapi perubahan yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tiga madrasah yang berkategori unggul di Kota Padang Sumatera Barat yang terdiri dari tiga orang informan, informan tersebut merupakan guru akidah akhlak yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Setelah memilih informan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan mengumpulkan data, setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis, selanjutnya mereduksi data dan menyimpulkan penelitian dalam bentuk naratif. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat 2 tema problematik aguru akidah akhlak dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka, tema tersubut yaitu: 1) kurangnya media penunjang dalam pembelajaran; 2) kurangnya kesiapan dalam diferensiasi konten.
UPAYA GURU FIQIH MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MINANGKABAU BERBASIS ISLAM DI MAN 2 PADANG Irmayanti, Azizah Putri; Nelwati, Sasmi; Khadijah, Khadijah; Syamsi, Syamsi; Maulana, Febrian
AT-TAJDID Vol 8, No 1 (2024): JANUARI-JUNI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v8i1.3323

Abstract

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN MODUL AJAR PADA KURIKULUM MERDEKA DI SMPN 03 PANCUNG SOAL Olivia, Olivia; Nurhapipah, Nurhapipah; Pohan, Abdul Hakim; Nelwati, Sasmi; Misra, Misra
PAI RAFAH Vol 6 No 1 (2024): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/pairf.v6i1.21259

Abstract

Indonesia is currently implementing a new curriculum known as the Merdeka Curriculum, which requires all educational institutions to prepare themselves to implement the curriculum, as well as at SMPN 03 Pancung Soal, Pesisir Selatan Regency. The objectives of this study are: 1) Knowing the teacher's understanding of the independent curriculum, 2) Knowing the readiness of teachers in preparing teaching modules, 3) Knowing solutions for teachers in developing teaching modules. The research method was carried out by descriptive analysis with qualitative research type with data collection by interviewing Islamic religious education teachers and document studies based on literature review. The results of this study show that the readiness of Islamic Religious Education teachers in preparing teaching modules on the independent curriculum at SMPN 03 Pancung Soal is still not optimal, due to the lack of guidance and training such as attending seminars related to this. In this case, the teacher is required to be able to compile teaching modules by analyzing conditions according to the needs of teachers and students based on background, then must pay attention to the facilities and infrastructure available at school, through the ability and creativity of the teacher. With guidance in the preparation of teaching modules, teachers will easily develop teaching modules according to the criteria of student
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGINTEGRASIAN KURIKULUM MERDEKA DI SMAN 1 2X11 KAYUTANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Akhyar, Muaddyl; Nelwati, Sasmi; Khadijah, Khadijah
Jurnal Al-Fatih Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 6 No. 2 Juli-Desember 2023
Publisher : STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61082/alfatih.v6i2.279

Abstract

This research aims to analyse the implementation of the independent curriculum in Islamic Religious Education learning. How are the stages in the implementation of the independent curriculum in Islamic Education learning at SMAN 1 2X11 Kayutanam. This research was conducted with a qualitative approach. Data collection in this study used observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the implementation of the independent curriculum at SMAN 1 2X11 Kayutanam is carried out through 4 stages, namely: First, the stage of deepening the basic framework of the Independent Curriculum, where PAI teachers of SMAN 1 2X11 Kayutanam are actively involved in workshops and FGDs for the preparation of TP, ATP and learning modules. The stage of preparing documents, namely the Operational Curriculum for Education Units (KOSP), learning objectives (TP) and the flow of learning objectives (ATP), learning and assessment planning, and project planning to strengthen the profile of Pancasila students (P5). For PAI subjects, the PAI teacher team refers to the Formulation of Learning Outcomes phase E and sets a time allocation of 5 (five) lesson hours for PAI. In the learning implementation phase, PAI subjects consisting of 5 elements are presented with a regular approach with a time allocation of 5 hours per week. At the monitoring and evaluation stage, teachers refer to the learning objectives and then develop indicators of learning achievement based on the essential material.
Indonesia Challenges in Maintaining National Identity in the Era of Globalisation Aulya Putri, jihan; Arasy, Ashila; Nelwati, Sasmi
Hakamain: Journal of Sharia and Law Studies Vol. 2 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57255/hakamain.v2i1.318

Abstract

This study aims to analyse the challenges faced in maintaining national identity in the era of globalisation using sociological research methods. The era of globalisation is characterised by increased interactions between nations that lead to the spread of values, cultures and ideologies that can threaten the homogeneity of national identities. This research uses a qualitative approach with a case study method on several countries that have experienced significant changes in their national identity due to the influence of globalisation. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The results show that globalisation has resulted in cultural transformation, a shift in traditional values, and an increase in multiculturalism that challenges the integrity of national identity. In addition, information and communication technology also plays a major role in spreading global culture. The study concludes that effective strategies for maintaining national identity involve education that emphasises local values, cultural policies that support diversity, and strengthening local communities. Recommendations include the need for cooperation between the government, society and educational institutions in an effort to maintain and strengthen national identity amidst globalisation.