<![CDATA[Artikel ini mengeksplorasi perbedaan pandangan tentang upah guru di lembaga pendidikan Islam (dayah) dan sekolah. Sementara dayah mengutamakan komitmen, tanggung jawab, dan dedikasi tanpa pamrih, sekolah mengakui perlunya gaji/upah guru. Artikel ini membahas dasar perbedaan penerapan gaji/upah guru di lembaga madrasah dan dayah dengan menganalisis pandangan para filsuf Muslim. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian pustaka, memanfaatkan buku, artikel, dan sumber lain untuk pengumpulan data. Analisis data melibatkan perbandingan landasan berpikir tentang upah guru di dayah dan sekolah, beserta perspektif para ulama seperti Al-Ghazali, Al-Zarnuji, Ibn Jama’ah dan Ibn Sahnun. Temuan mengungkapkan sudut pandang yang beragam tentang upah guru, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis ilmu yang diajarkan dan sumber finansial. Pengaruh Al-Ghazali pada dayah dan peran pemerintah di sekolah berkontribusi pada perbedaan perspektif. Pada akhirnya, penelitian ini menyoroti misi dan tujuan yang berbeda antara dayah dan sekolah, dengan yang pertama memprioritaskan kesalehan dan yang terakhir menekankan pengetahuan dan keterampilan, yang mengarah pada variasi dalam komponen pendidikan mereka, termasuk upah guru.]]>
Copyrights © 2025
