Integrasi deep learning (DL) ke dalam kurikulum sekolah menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran personalisasi, penilaian otomatis, dan pengambilan keputusan berbasis data. Studi ini mengidentifikasi empat tantangan utama dalam implementasinya: ketidakselarasan pedagogis antara metode pengajaran tradisional dengan pendekatan analitis DL (32% studi), keterbatasan infrastruktur termasuk perangkat keras dan akses internet (45%), masalah etika terkait privasi data siswa dan bias algoritma (28%), serta kesiapan guru yang belum memadai (40%). Melalui tinjauan literatur sistematis terhadap 45 artikel peer-reviewed, penelitian ini mengusulkan solusi strategis berupa desain kurikulum berbasis proyek, adopsi komputasi awan, program pelatihan guru komprehensif, dan kerangka etika yang kuat. Studi kasus komparatif dari Singapura, Finlandia, dan Indonesia menunjukkan bahwa integrasi DL yang sukses membutuhkan dukungan kebijakan, aksesibilitas teknologi, dan adaptasi pedagogis. Penelitian merekomendasikan model implementasi bertahap yang disesuaikan dengan konteks lokal, dengan penekanan pada kolaborasi multipihak antara pendidik, pembuat kebijakan, dan penyedia teknologi. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan AI yang inklusif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan teknologi dan sumber daya manusia di berbagai setting pendidikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025