Homeschooling memandang anak didik sebagai subjek belajar. Anak didik dapat memilih materi pelajaran yang disukai dan ingi dipelajarinya. Pendidikan model homeschooling sejatinya lahir dan berkembang dalam tubuh masyarakat Indonesia yang mengharapkan anak-anak mereka mendapat pendidikan yang tepat sasaran. Homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Disisi lain, pendidikan model homeschooling menuntut wali murid pada umumnya agar memerhatikan sisi psikologis, sosiologis dan ekonomis, jika menjadikan homeschooling sebagai alternatif pendidikan bagi anak. Secara psikologi klasifikasi kemampuan anak didik melalui tes intelligence quotient (IQ) dalam sekolah tertentu sebagai pedoman kelaster anak dalam kelompok belajar, hal yang demikian menjadikan anak merasa minder, hal tersebut menjadi pertimbangan sekaligus esensi implementasi homeschooling untuk tidak membeda-bedakan peserta didik. Homeschooling dalam lingkup masyarakat juga hadir untuk memberikan alternatif pola didik anak dalam lingkungan keluarga, dan berkembang dalam lingkungan masyarakat luas, sehingga dikenal dengan istilah komunitas homeschooling dalam masyarakat, disinilah peserta berinteraksi sosial denga peserta lain, yang mungkin saja memiliki perbedaan dari tingkat kecerdasan maupun usia. Kehadiran homeschooling bila ditinjau dari ilmu ekonomi, akan berbanding lurus dengan motive ekonomi yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan baik secara materi maupun immateri. Dalam konteks pendidikan, jika homeschooling dikaitkan dengan ilmu ekonomi adalah peserta didik mendapatkan pengetahuan, komptensi/ keterampilan hidup dengan biaya yang relatif rendah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018