Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan permasalahan kependudukan yang dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan keluarga, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gejala stres, religiusitas, strategi koping, dan kesejahteraan subjektif keluarga dalam konteks kehamilan tidak diinginkan. Menggunakan desain cross-sectional study, penelitian dilakukan di Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang dipilih berdasarkan tingginya angka kehamilan tidak diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala stres berpengaruh positif terhadap peningkatan religiusitas dan strategi koping, yang menunjukkan bahwa individu cenderung mencari makna spiritual dan mengembangkan mekanisme pertahanan diri saat menghadapi tekanan. Religiusitas juga ditemukan berkontribusi positif terhadap strategi koping dan kesejahteraan subjektif keluarga. Namun, faktor eksternal seperti stigma sosial dan kondisi ekonomi tetap memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi berbasis komunitas yang mengintegrasikan aspek religius dan strategi koping adaptif untuk mendukung keluarga dalam mengatasi dampak kehamilan tidak diinginkan. Selain itu, kebijakan yang memperluas akses terhadap layanan kesehatan mental dan edukasi reproduksi menjadi krusial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Copyrights © 2025