Kenakalan remaja, khususnya yang terkait dengan geng motor dan kriminalitas jalanan di Pangkalpinang, telah menjadi persoalan sosial yang memerlukan perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola dan faktor determinan yang memicu kenakalan remaja di wilayah Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan menggunakan pendekatan kriminologi dan metode penelitian kualitatif, studi ini menggali keterkaitan kompleks antara lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta observasi partisipatif di lokasi-lokasi yang menjadi titik berkumpulnya geng motor. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemiskinan struktural, keterbatasan akses pendidikan berkualitas, perubahan nilai budaya lokal, dan lemahnya pengawasan keluarga menjadi faktor utama yang membentuk pola kenakalan remaja di Pangkalpinang. Studi ini juga menemukan bahwa pendekatan hukum punitif yang selama ini diterapkan kurang efektif tanpa diimbangi dengan intervensi sosial yang komprehensif. Penelitian ini menyumbangkan pemahaman teoretis tentang dinamika kenakalan remaja dalam konteks sosio-kultural spesifik Bangka Belitung dan memberikan rekomendasi praktis bagi pengembangan kebijakan pencegahan dan penanganan kenakalan remaja yang lebih efektif.
Copyrights © 2025