Penelitian ini mengkaji pandangan pemuka agama islam dan perawat jiwa mengenai ansietas pada Generasi-Z Jawa Barat, khususnya dalam konteks membahas stigma yang beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa ansietas di kalangan Generasi-Z diakibatkan karena lemahnya iman pada diri. Fokus utama penelitian adalah memahami bagaimana pandangan tokoh ahli dalam menanggapi stigma tersebut. Pandangan dari beberapa tokoh ahli di bidangnya akan berpengaruh pada perubahan stigma di masyarakat, serta proses pengobatan ansietas yang akan semakin mudah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara kepada pemuka agama dalam hal ini ustadz dan ustadzah sebanyak 2 orang dan 1 orang tenaga kesehatan bidang kejiwaan. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu Pondok Pesantren Darul Ma’rif dan Puskesmas Drunten Wetan. Instrumen digunakan adalah voice recorder sebagai alat perekam suara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan dari hasil wawancara. Sedangkan data sekunder yang berkaitan dengan teoritis didapatkan dari hasil telaah artikel jurnal dan publikasi terkait lainnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemuka agama serta perawat jiwa tidak setuju akan stigma yang beredar di masyarakat. Menurut pandangan para ahli, dikatakan bahwa memang benar terdapat korelasi antara spiritual dan kecemasan, yaitu kegiatan spiritual dapat menurunkan kecemasan. Namun, penyebab dari ansietas sendiri bukanlah karena kurang iman pada individu, terdapat faktor penyebab karena modernisasi dan digitalisasi yang mendampingi kehidupan Generasi-Z. Penelitian ini menyoroti Generasi-Z sebagai subjek yang merasakan dampak dari stigma tersebut dan sudah lebih dahulu sadar serta siaga terhadap masalah kesehatan jiwa sudah sangat perlu menjadi agen perubahan yang secara bertahap dapat mengubah stigma.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025