Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PANDANGAN PEMUKA AGAMA ISLAM DAN PERAWAT JIWA MENGENAI ANSIETAS PADA GEN-Z DI JAWA BARAT fatikha, evrilia sabella; Putri, Dinda Indika; Tiara, Ersa Ratmi; Putri, Eznelda Julia; Sari, Intan Yulia; Syarifi, Putri Nazwa; Supriyadi, Tedi; Faozi, Akhmad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38618

Abstract

Penelitian ini mengkaji pandangan pemuka agama islam dan perawat jiwa mengenai ansietas pada Generasi-Z Jawa Barat, khususnya dalam konteks membahas stigma yang beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa ansietas di kalangan Generasi-Z diakibatkan karena lemahnya iman pada diri. Fokus utama penelitian adalah memahami bagaimana pandangan tokoh ahli dalam menanggapi stigma tersebut. Pandangan dari beberapa tokoh ahli di bidangnya akan berpengaruh pada perubahan stigma di masyarakat, serta proses pengobatan ansietas yang akan semakin mudah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara kepada pemuka agama dalam hal ini ustadz dan ustadzah sebanyak 2 orang dan 1 orang tenaga kesehatan bidang kejiwaan. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu Pondok Pesantren Darul Ma’rif dan Puskesmas Drunten Wetan. Instrumen digunakan adalah voice recorder sebagai alat perekam suara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan dari hasil wawancara. Sedangkan data sekunder yang berkaitan dengan teoritis didapatkan dari hasil telaah artikel jurnal dan publikasi terkait lainnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemuka agama serta perawat jiwa tidak setuju akan stigma yang beredar di masyarakat. Menurut pandangan para ahli, dikatakan bahwa memang benar terdapat korelasi antara spiritual dan kecemasan, yaitu kegiatan spiritual dapat menurunkan kecemasan. Namun, penyebab dari ansietas sendiri bukanlah karena kurang iman pada individu, terdapat faktor penyebab karena modernisasi dan digitalisasi yang mendampingi kehidupan Generasi-Z. Penelitian ini menyoroti Generasi-Z sebagai subjek yang merasakan dampak dari stigma tersebut dan sudah lebih dahulu sadar serta siaga terhadap masalah kesehatan jiwa sudah sangat perlu menjadi agen perubahan yang secara bertahap dapat mengubah stigma.
Edukasi dan Pemberian MP-ASI sebagai Upaya Zero Stunting di Desa Pasirbiru Rancakalong Jawa Barat Tiara, Ersa Ratmi; Fatikha, Evrilia Sabella; Widyaningsih, Indah; Hidayah, Risma; Amelia, Safira Putri; Rahmat, Delli Yuliana
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i1.1379

Abstract

Kabupaten Sumedang adalah salah satu dari 60 kabupaten/kota yang diberi prioritas untuk menangani stunting. Hal ini karena angka stunting di Kabupaten Sumedang lebih tinggi dari rata-rata nasional dan Jawa Barat. pada tahun 2018, 32 % dari 100 bayi di Sumedang, yaitu sebanyak 32 bayi mengalami stunting. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan di salah satu desa di kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang terdapat 25 Bayi dengan kebutuhan nutrisi dan gizi yang kurang. Oleh karena itu rencana pendidikan dan penyuluhan merupakan langkah penting untuk mengurangi prevalensi stunting dengan meningkatkan pengetahuan ibu. Program Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI merupakan hal yang dicetuskan oleh kelompok 5 KKN dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang pentingnya pemberian MP-ASI pada anak usia 6 hingga 24 bulan dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan potensi daerah yang dimiliki. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ini dilaksanakan dengan metode one group pretest-posttest, dan demonstrasi pembuatan MP-ASI serta pembagian sampel MP-ASI sesuai dengan usia bayi. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Rata-rata skor pre-test yang semula berada di angka 69,67 meningkat menjadi 95 pada post-test, dengan rata-rata kenaikan mencapai 41,88%. Penyuluhan terkait dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada waktu yang tepat memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan terhadap pengetahuan ibu bayi. Hal ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting, sekaligus mendorong pemanfaatan bahan alami yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan.