This study aims to analyze the da'wah management strategy of KH. Ahmad Dahlan in integrating Islamic principles with modern approaches in revitalizing Islamic education in Indonesia. The main issue addressed is the intellectual stagnation and backwardness of the Muslim community during the colonial era, exacerbated by a colonial education system that separated religious and secular sciences. To address this challenge, KH. Ahmad Dahlan developed a modern, structured da'wah strategy encompassing planning, organizing, implementing, and supervising stages. This research adopts a qualitative method with a descriptive-analytical approach, using literature review as the primary data collection technique. The findings reveal that KH. Ahmad Dahlan successfully established a da'wah model that went beyond traditional preaching by building an integrative education system. He unified the values of iman (faith/tauhid), Islam (syari’ah), and ihsan (spirituality and social ethics) into his da'wah practices. Education was positioned as the core of da'wah, with a curriculum that included moral, personal, and social development. Through the Muhammadiyah organization, he institutionalized a sustainable, structured, and professional da'wah model. The implications of this study suggest that KH. Ahmad Dahlan's da'wah management strategy is highly relevant for contemporary Islamic propagation in the digital and globalized era, offering a systematic, contextual, and value-based framework for effective da'wah. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen dakwah KH. Ahmad Dahlan dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dan pendekatan modern dalam revitalisasi pendidikan Islam di Indonesia. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah stagnasi pemikiran dan keterbelakangan umat Islam pada masa kolonial, serta dominasi sistem pendidikan kolonial yang memisahkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Untuk menjawab tantangan ini, KH. Ahmad Dahlan menggunakan strategi dakwah berbasis manajemen modern yang mencakup tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, serta studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH. Ahmad Dahlan berhasil membentuk model dakwah yang tidak hanya fokus pada ceramah keagamaan, tetapi juga pada pembentukan sistem pendidikan yang integratif. Ia memadukan nilai-nilai iman (tauhid), Islam (syari’ah), dan ihsan (spiritualitas dan etika sosial) dalam pelaksanaan dakwah. Pendidikan dijadikan sebagai media utama dakwah, dengan kurikulum yang mencakup aspek moral, individu, dan kemasyarakatan. Melalui lembaga Muhammadiyah, ia menciptakan sistem dakwah yang profesional, terstruktur, dan berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa model manajemen dakwah KH. Ahmad Dahlan sangat relevan untuk diadopsi dalam pengembangan dakwah Islam di era digital dan globalisasi, karena mampu menjawab tantangan kontemporer dengan pendekatan yang sistematis, kontekstual, dan berbasis nilai. Kata kunci: Manajemen Dakwah, KH. Ahmad Dahlan, Pendidikan Islam
Copyrights © 2025