Latar Belakang: Hipotiroid kongenital (HK) adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental permanen jika tidak terdeteksi sejak dini. Dengan prevalensi 1:2000–1:3000 kelahiran, HK berisiko menurunkan kualitas hidup anak. Skrining hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir sangat penting untuk mencegah dampak tersebut, namun keberhasilannya bergantung pada kesiapan ibu hamil dalam menjalankannya, termasuk pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan akses layanan kesehatan. Tujuan: Menilai kesiapan ibu hamil dalam melaksanakan SHK di Puskesmas Haur Gading. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan sampel ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas Haur Gading. Data dikumpulkan melalui checklist yang mencakup pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan akses layanan kesehatan, lalu dianalisis secara kuantitatif. Hasil: Mayoritas responden berusia 26–35 tahun (53%), primipara (43%), berpendidikan SMA (47%), dan ibu rumah tangga (77%). Sebanyak 84% mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan, namun hanya 30% dari sumber lain. Pengetahuan tentang HK dan SHK cukup baik (73%), tetapi kesadaran risiko masih rendah (67%). Dukungan keluarga kurang (57%), dan fasilitas SHK masih terbatas (57%). Secara keseluruhan, 47% ibu hamil kurang siap melaksanakan SHK. Simpulan: Kesiapan ibu hamil dalam melaksanakan SHK masih rendah. Peningkatan edukasi, dukungan keluarga, dan akses layanan kesehatan diperlukan untuk mencegah dampak serius HK.
Copyrights © 2025