Cardiac arrest atau henti jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa serta mengakibatkan kematian jika tidak ditangani segera, kejadian henti jantung sekitar 360.000 korban banyak ditemukan di luar rumah sakit setiap tahunnya dan 15% sebagai penyebab seluruh kematian. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit jantung menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia dengan jumlah 7,4 miliar jiwa dari tahun 2000-2012. Pertolongan pertama adalah suatu perawatan yang diberikan sementara menunggu bantuan datang atau sebelum dibawa kerumah sakit atau puskesmas. Kematian akibat cardiac arrrest dapat dicegah dengan melakukan Basic Life Support (BLS) sesuai dengan langkah-langkah chain of survival (Nolan et al., 2010) yang salah satu komponennya adalah resusitasi jantung paru (RJP) yang berkualitas (Gruber et al., 2012). Tujuan kegiatan ini diharapkan peserta mampu memberikan pertolongan pertama saat kejadian pada korban yang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan yang membutuhkan bantuan hidup dasar (BHD. Jumlah peserta dalam kegiatan ini berjumlah 27 orang. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan sesi pembukaan dan pengenalan pemateri, tim pengabdi, mahasiswa dan juga peserta, Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi Bantuan Hidup Dasar (BHD), Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pemberian kompresi atau tehnik Hands-Only CPR oleh para fasilitator dengan bantuan alat manikin dan audiovisual untuk mempermudah para peserta memahami tehnik dan menguasai ritme pemberian kompresi dalam Resusitasi Jantung Paru. Rangkaian tahapan Bantuan Hidup Dasar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta, dan seluruh peserta dapat melakukannya dengan baik. Kata kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup dasar
Copyrights © 2024