Jurnal Megaptera
Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)

Efektivitas Bahan Kimia Dalam Mengobati Penyakit Motile Aeromonads Septicemia Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ramadhani, Dian Eka (Unknown)
Pratiwi, Rifqah (Unknown)
Gultom, Novayanti Magdalena (Unknown)
Hakim, Rafi Fathul (Unknown)
Hapsari, Monic (Unknown)
Alhaq, Sofyan (Unknown)
Widiyanti, Indy (Unknown)
Agustina, Khaerunisa (Unknown)
Bintoro, Abrisam Hadi (Unknown)
Maulana, Rega (Unknown)
Hafid, Muhammad Erlan (Unknown)
Nurrafa, Nazla Wafi (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 May 2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan dosis terbaik pada bahan kimia untuk mengobati penyakit motile aeromonads septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan nila. Penelitian ini terdiri dari 18 perlakuan in vitro, antara lain kontrol, kalium permanganat 0,003 ppt, 0,006 ppt, 0,009 ppt; methylene blue 0,5 ppt, 1 ppt, 1,5 ppt, 2 ppt, 2,5 ppt, 3 ppt; dan garam ikan 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt; dengan pengujian in vitro secara tunggal, gabungan, dan bersama menggunakan metode Kirby–Bauer dan Total Plate Count (TPC), serta perlakuan in vivo pada dosis in vitro terbaik. Parameter yang diamati diantaranya zona hambat dan total bakteri patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan garam ikan dengan dosis 20 ppt. Hasil uji tunggal menunjukkan perlakuan garam ikan dengan dosis 20 ppt menghasilkan zona hambat terbesar 17,85 mm. Hasil pengujian gabungan antara garam ikan dan methylene blue menghasilkan zona hambat terbesar 12,1 mm dan penurunan total bakteri patogen hingga 9,1 x 108 CFU/mL. Hasil pengujian secara in vivo diperoleh hasil kelangsungan hidup ikan nila sebesar 80% pasca perlakuan garam ikan dengan dosis 20 ppt melalui metode perendaman selama 10 menit.This research aims to obtain the best type and dose of chemicals to treat motile aeromonads septicemia (MAS) disease caused by Aeromonas hydrophila bacteria in tilapia fish. This research consisted of 18 in vitro treatments, including control, potassium permanganate 0.003 ppt, 0.006 ppt, 0.009 ppt; methylene blue 0.5 ppt, 1 ppt, 1.5 ppt, 2 ppt, 2.5 ppt, 3 ppt; and fish salt 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt; with single, combined, and joint in vitro testing using the Kirby–Bauer and Total Plate Count (TPC) methods, as well as in vivo treatment at the best in vitro dose. The parameters observed include the inhibition zone and total pathogenic bacteria. The research results showed that the best dose in this study was fish salt treatment with a dose of 20 ppt. The results of a single test showed that fish salt treatment with a dose of 20 ppt produced the largest inhibition zone of 17.85 mm. The results of the combined test between fish salt and methylene blue produced the largest inhibition zone of 12.1 mm and a reduction in total pathogenic bacteria of up to 9.1 x 108 CFU/mL. In vivo test results showed that tilapia survival was 80% after treatment with fish salt at a dose of 20 ppt using the soaking method for 10 minutes.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

megaptera

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemistry Decision Sciences, Operations Research & Management Education Environmental Science

Description

JURNAL MEGAPTERA merupakan media penerbitan artikel ilmiah yang dikelola oleh unit Pusat Penelitian dan Pengabdan kepada Masyarakat dibawah Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang. Naskah manuskrip yang dimuat dalam jurnal ini terutama berasal dari penelitian maupun kajian yang dilakukan ...