Kepuasan pernikahan merupakan faktor penting dalam pernikahan. Kepuasan pernikahan dapat menentukan kualitas serta usia pernikahan. Salah satu faktornya adalah bagaimana pasangan dapat menyelesaikan permasalahannya atau bisa disebut dengan dyadic coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dyadic coping terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang memiliki anak dengan down syndrome di komunitas Anak Down Syndrome Kalimantan Selatan. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat peranan dyadic coping terhadap kepuasan pernikahan. Populasi pada penelitian ini pasangan yang tergabung dalam komunitas ADS Kalsel. Jenis pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. purposive sampling merupakan teknik dimana peneliti membuat kriteria khusus terhadap subjek penelitian. Adapun kriteria subjek pada penelitian ini adalah pasangan yang memiliki anak dengan down syndrome yang tergabung dalam komunitas ADS Kalsel, serta rentang usia pernikahan 15-20 tahun. Sedangkan, metode analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan metode pengumpulan data menggunakan skala kepuasan pernikahan dan skala dyadic coping. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat peranan positif4dyadic coping terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang memiliki anak dengan down syndrome di komunitas ADS Kalsel, dengan 62,8% variabel dyadic coping memiliki peranan terhadap variabel kepuasan pernikahan
Copyrights © 2018