Kompor minyak bekas dapat menjadi solusi efektif untuk memanfaatkan minyak bekas, mengurangi biaya bahan bakar, dan mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan minyak. Namun, risiko emisi berbahaya dan pencemaran lingkungan harus dipertimbangkan. Penelitian ini memperkenalkan uap air untuk meningkatkan pembakaran minyak bekas dengan meningkatkan kadar oksigen, sehingga mengurangi emisi gas yang tidak terbakar. Peneliti merancang alat atau metode yang diperlukan, kemudian menghitung komponen untuk memastikan fungsionalitas perangkat. Setelah menyelesaikan perhitungan, mereka membangun perangkat sesuai dengan desain, menguji fungsionalitasnya, dan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kompor berbahan bakar minyak bekas dengan waktu didih tercepat dengan memvariasikan jumlah lubang nosel antara 8, 9, dan 10. Waktu didih rata-rata tercatat sebagai berikut: 391,02 detik untuk nosel 8 lubang, 275,04 detik untuk nosel 9 lubang, dan 274,02 detik untuk nosel 10 lubang. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah lubang nosel memengaruhi waktu didih air. Waktu perebusan tercepat dicapai dengan nosel 10 lubang, dengan waktu rata-rata 274,2 detik, sedangkan nosel 8 lubang memiliki waktu paling lambat, yaitu rata-rata 391,2 detik.
Copyrights © 2024