Daerah irigasi Padi Pomahan terletak di wilayah selatan Kabupaten dan Kota Mojokerto. D.I Padi Pomahan mendapatkan pasokan airnya dari Sungai Pikatan dan difasilitasi oleh Bendungan Padi. Wilayah beririgasi ini meliputi total lahan seluas 4.309 hektar dan sebagian besar menghasilkan padi sebagai hasil pertanian utamanya. Luas permukaan gabungan yang membutuhkan drainase di Kabupaten Mojokerto mencapai 4.256 hektar, dengan tambahan 53 hektar yang khusus dialokasikan untuk drainase di Kota Mojokerto. per laporan dari petani setempat, sebagian lahan pertanian di wilayah Padi Pomahan saat ini menghadapi masalah terkait distribusi air. Aliran air yang terbatas mengakibatkan gagal panen di beberapa daerah irigasi, yang menyebabkan kerugian finansial bagi petani tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pola tanam dengan tujuan memaksimalkan hasil panen dan memastikan distribusi air yang memadai di semua sawah. data yang diperlukan untuk penelitian ini meliputi Data Curah Hujan, Data Debit Sungai, Data Klimatologi, Data Jenis Tanah, Data Luas Lahan, Skema Jaringan Irigasi, Dimensi Kanal Eksisting, dan Analisis Manfaat Panen. Metodologi penelitian meliputi penggunaan metode Blaney Criddle untuk perhitungan evapotranspirasi, serta penerapan metode linier untuk optimalisasi pola tanam. Temuan dari optimalisasi pola tanam menunjukkan bahwa alternatif 1 menghasilkan pola tanam yang paling optimal, dengan kebutuhan air irigasi rata-rata 2.079 liter per detik per hektar. keuntungan bersih untuk MT 1 sebesar Rp 84.757.596.805, sedangkan MT 2 menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 81.230.883.246. Selain itu, MT 3 menghasilkan laba bersih sebesar Rp 26.976.604.378. Optimalisasi pola tanam berpotensi meningkatkan penjualan produk pertanian petani.
Copyrights © 2023