Harga semen yang semakin tinggi dan emisi karbon yang tinggi, beberapa peneliti meneliti limbah pertanian yang dapat menggantikan peran semen. Limbah pertanian seperti bonggol jagung dan sekam padi setelah diteliti dan dijadikan sebagai abu, dapat digunakan sebagai pengganti/bahan tambah semen setalah proses laboratorium dan bengkel [1]. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan abu bonggol jagung pada beton interlock terhadap kinerja struktur wingwall jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji eksperimental dengan variasi penambahan abu bonggol jagung sebanyak 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%. Pengujian meliputi uji kuat tekan, uji kuat tarik belah, dan uji kuat geser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu bonggol jagung dapat meningkatkan kinerja beton interlock hingga batas tertentu. Nilai kuat tekan rata – rata dan nilai kuat tarik belah rata – rata tertinggi didapat pada penambahan 2% abu bonggol jagung (CCA) berturut – turut sebanyak 29,3 Mpa dan 3,6 MPa. Sedangkan nilai kuat geser rata – rata dinding beton interlock dengan penambahan variasi 2% didapat 20,47 Ton/m². Selain itu, analisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembuatan 1m³ beton interlock juga dilakukan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini juga disarankan bahwa cetakan beton interlock diharuskan presisi dan menggunakan pelat baja. Penelitian selanjutnya untuk mengembangkan desain interlocking dan variasi CCA.
Copyrights © 2024