Berdasarkan analisa selama proses pengabdian, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa petani belum membudidayakan pisang dengan metode terstandard dari instansi berwenang; petani sekadar menanam dan menjadikan pisang sebagai tanaman sela, beberap petani menanam pisang sebagai tanaman utama. Pemeliharaan di semua kebun petani tidak optimal bahkan dapat dikatakan pisang tidak dipelihara. Sistem nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tanaman belum menjadi prioritas padahal potensi lokal untuk dijadikan pupuk seperti sampah rumah tangga, sisa-sisa tanaman termasuk bonggol pisang, dan kotoran ternak tersedia. Dan dengan mengoptimalkan modal sosial yang dimiliki oleh anggota kelompok petani banana berkah, ketrampilan teknis budidaya pisang mulai awal tanam, proses budidaya, masa panen sampai dengan pasca panen dapat mereka pahami, meskipun dalam prosesnya masih terdapat beberapa kendala, namun masih dapat dikendalikan. Selain itu secara konseptual setelah pelaksanaan pengabdian, anggota kelompok tani pisang Banana Berkah telah memiliki jaringan mulai dari pembibitan sampai dengan pemasaran.
Copyrights © 2023