Gangguan pendengaran pada anak merupakan kasus yang semakin sering ditemukan di masyarakat. Data World Health Organization (WHO) mencatat gangguan pendengaran merupakan penyebab tertinggi keempat untuk kecacatan secara global. Gangguan pendengaran terdiri atas gangguan pendengaran kongenital dan didapat. Lebih dari 50% anak-anak dengan gangguan pendengaran disebabkan oleh genetik. Jenis gangguan pendengaran terdiri dari tuli konduktif, sensorineural dan campuran. Kondisi gangguan pendengaran ditatalaksana secara berbeda tergantung pada penyebab, jenis gangguan pendengaran dan derajat gangguan pendengaran. Kehilangan pendengaran memiliki dampak negatif pada anak-anak terkait kemampuan bahasa, bicara, sekolah, fungsi sosial, kapasitas kognitif, serta kualitas hidup. Pencegahan gangguan pendengaran merupakan hal yang sangat penting. Upaya menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan deteksi dini adanya gangguan pendengaran, menghindari kebisingan, pola hidup bersih dan sehat yang baik, memperhatikan kebersihan liang telinga, tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga sesi yaitu penyuluhan, sesi tanya jawab atau diskusi dan bersih-bersih telinga. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah mengenai cara menjaga kesehatan telinga dan dampak dari telinga yang tidak sehat. Kegiatan pengabdian ini mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai cara menjaga kesehatan telinga sehingga diharapkan para peserta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Copyrights © 2023