Masyarakat ideal adalah civil society atau al-mujtama’ al-madani, sekelompok orang dalam suatu bangsa atau negara yang taat pada aturan-aturan hukum, serta tatanan kemasyarakatan, selalu mengacu pada “pola hidup masyarakat yang tebaik, berkeadilan, dan berperadaban”. Dalam istilah al-Qur’an, dikontekskan dengan istilah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafūr. Terminologi masyarakat ideal dalam perspektif al-Qur’an, ditemukan melalui term ummah pada ayat-ayat makkiyah dan madaniyah yang walaupun tidak semuanya memiliki sabab al-nuzul, namun kesemua ayat tersebut saling berkaitan, sehingga melahirkan nilai-nilai dasar kemasyarakatan (al-mujtama’) dalam arti kumpulan atau komunitas, misalnya; komunitas binatang, komunitas jin dan manusia. Dari nilai-nilai dasar kemasyarakatan ini, maka lahirlah konsep masyarakat ideal, yakni masyarakat yang ideal yang teriterpretasi dalam tiga istilah, yakni masyarakat yang utama dan terbaik (khaira ummah), masyarakat yang seimbang (ummatan wasathan), dan masyarakat moderat (ummah muqtashidah). Konsep masyarakat ideal seperti yang disebutkan ini lalu diimplementasikan oleh Nabi saw, di masyarakat Madinah yang ditandai dengan adanya Sahifah ay Watsiqah Madīnah atau Madinah Charter, yakni “Piagam Madinah” yang item-itemnya meliputi enam prinsip, yakni asas kebebasan beragama, asas persamaan, asas kebersamaan, asas keadilan, asas perdamaian, dan asas musyawarah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024