Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien, dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan saat ini dan kecenderungan terjadinya praktik polifarmasi, maka kemungkinan terjadinya interaksi obat semakin besar. Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau kondisi yang berhubungan dengan produksi asam lambung yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan polifarmasi dan potensi interaksi obat ranitidin pada pasien rawat inap di RSUD simo kabupaten boyolali metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 100 pasien. Hasil penelitian didapatkan derajat keparahan minor 93 pasien (77,50) drajat keparahan moderat 26 pasien (21,67) drajat keparahan mayor 1 pasien (0,83). Hasil yang diperoleh diuji menggunakan chi square untuk menguji hubungan atu pengaruh dua buah variabel dengan nilai signifikan p(0,001)<0,05. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan polifarmasi dan potensi interaksi obat raniridin pada pasien rawat jalan di RSUD simo boyolal
Copyrights © 2024