Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TINJAUAN FITOREMEDIASI LIMBAH BATIK PEKALONGAN MENGGUNAKAN AGEN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI IMPLEMENTASI Q. S. AL-BAQARAH AYAT 30 Khusna, Khotimatul; Fatimah, Siti
Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science Journal Vol. 19 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kaunia.4189

Abstract

Community interest in batik art has increased from time to time, in line with the increase in batik production in Pekalongan. It will impact the waste produced as well. The batik waste without processing causes pollution and environmental damage. Phytoremediation actions can be used as a form of solution to manage the waste pollution. The purpose of this article is to examine the practice of Q. S. Al-Baqarah verse 30 in batik waste by phytoremediation using Water hyacinth (Eichornia crassipes). This article used literature review and self-observation methods to construct the data based on evidence. The review covers 25 journal articles published after 2010 in Bahasa from Goggle Scholar, Research Gate, and Google Books. Based on the results, the phytoremediation of Pekalongan batik waste using water hyacinth can be applied. This is a way of implementing the human mandate as caliph on earth in protecting the environment.
Edukasi DAGUSIBU Pada Remaja Usia Produktif Di Surakarta Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul; Ariastuti, Reni; Rini, Helviana Rista; Septiningrum, Chintya Hayu; Mahmudah, Endar Asih; Novitasari, Nur Cahyani; Zuriyah, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i4.5802

Abstract

Masyarakat Usia Remaja di Indonesia belum sepenuhnya memahami terkait penggunaan obat yang benar. Masyarakat seringkali menyimpan obat di rumah untuk penggunaan swamedikasi berupa obat keras dan antibiotik, hal ini dapat menyebabkan penggunaan obat yang tidak rasional. Kota Surakarta adalah salah satu kota yang memiliki angka kenakalan remajanya cukup tinggi, salah satuya adalah penyalahgunaan obat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait informasi obat yang benar pada Masyarakat remaja. Metode kegiatan berupa pemberian edukasi Dapat, Gunakan, Simpan, Buang obat (DAGUSIBU) yang dilaksanakan di Car Free Day Surakarta dengan target remaja usia produktif yaitu usia 12-20 tahun. Pelaksanaan edukasi dengan cara memberikan brosur terkait cara mendapatkan, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat yang benar. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil kuesioner sebelum diberikan edukasi. Pada kegiatan ini diikuti oleh 50 remaja dan menunjukkan bahwa masih banyak remaja yang belum memahami terkait DAGUSIBU. Kuisioner diberikan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Sebeleum dilakukan edukasi menunjukkan responden masih belum memahami terkait DAGUSIBU 32%, fasilitas untuk mendapatkan obat 68%, penggunaan obat 61%, penyimpanan obat 46% dan cara membuang obat 66%. Adapun setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil memahami terkait DAGUSIBU 82%, fasilitas untuk mendapatkan obat 88%, penggunaan obat 81%, penyimpanan obat 86% dan cara membuang obat 86%.
Efektivitas Biaya Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Klinik X Sragen Akhyani, Nur; Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i4.85941

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan dapat diterapi dengan menggunakan obat antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan potensi peningkatan kejadian bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan dapat meningkatkan biaya perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan antibiotik pada pengobatan pasien demam tifoid di Klinik Pratama Gumilang Larasati Sragen tahun 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengambil data secara retrospektif melalui data rekam medis yang berisi data seluruh pasien demam tifoid tahun 2022 yaitu sebanyak 96 rekam medis. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) untuk menganalisis terapi pengobatan demam tifoid yang paling cost effective. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan terapi pasien demam tifoid di Klinik Pratama Gumilang Larasati Sragen tahun 2022 menggunakan terapi antibiotik injeksi cefotaxime dengan nilai ACER Rp. 18.513, injeksi ceftriaxone dengan nilai ACER Rp. 21.306 dan infus levofloxacin dengan nilai ACER Rp. 32.446. Kesimpulan dari penelitian ini adalah obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan antibiotik injeksi cefotaxime dengan nilai ACER Rp. 18.513.
KAJIAN PENINGKATAN PENGETAHUAN FITOFARMAKA UNTUK SWAMEDIKASI PADA TIM PENGGERAK PKK DI SURAKARTA: A STUDY ON IMPROVING PHYTOPHARMACA KNOWLEDGE FOR SELF-MEDICATION IN THE PKK MOBILIZATION TEAM IN SURAKARTA Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul; Safitri, Desti Anggi; Windiasari, Farah Puteri
JFL : Jurnal Farmasi Lampung Vol. 13 No. 2 (2024): JFL : Jurnal Farmasi Lampung
Publisher : Program Studi Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jfl.v13i2.1755

Abstract

Public knowledge related to the use of traditional medicine is still low and does not know other traditional medicine classes such as OHT (Standardized Herbal Medicine) and phytopharmaca groups. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of the use of phytopharmaca for self-medication in the PKK team of Surakarta city. The method in this study used quantitative research with a quasi experimental design with one group pre and post test design. The pre-test was used at the time of the delivery of the material with the aim of knowing the extent to which the material was understood by the respondents. While the post-test is carried out at the end of the material treatment process with the aim of knowing the extent of understanding of the material provided.  Analyze respondents' knowledge by looking at the formula to measure the percentage of answers obtained from the questionnaire. The results showed the level of knowledge of respondents during the pre-test, namely having good knowledge (39.22%), sufficient knowledge (48.04%) and less (12.75%). After being given treatment, respondents filled out a questionnaire and obtained a value for the post-test knowledge level, namely good (63.73%), sufficient (30.39%), and less (12.75%). The results showed that there was a difference in the pre and post test scores of respondents after being treated with a sig value (2-tailed) of 0.000, which is <0.05. The conclusion of this study is that there is an average difference between pre and post and there is an effect with a sig value of 0.000, which is <0.05. Keywords:  Medicine, Phytopharmaca, Knowledge, Self-medication, Surakarta
Pengaruh Edukasi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Dagusibu di Desa Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur: Influence of Education on The Level of Knowledge About Dagusibu in Buli Village Maba District East Halmahera Regency Khusna, Khotimatul; Grace Hestrivina Puren; Risma Sakti Pambudi
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 02 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i02.3006

Abstract

Residents still have a low understanding of the proper use of medicines due to the lack of knowledge among residents about DaGuSiBu medicines (Get, Use, Store and Dispose of Medicines). DaGuSiBu drug education was needed thus residents have a better understanding. The purpose of this study was to determine the effect of education on the level of knowledge about DaGuSiBu in Buli Village, Maba District, East Halmahera Regency. This research method was a quasi-experimental design (Quasi-experimental design) with a one group pre and posttest design. Samples were taken by purposive sampling by using the Slovin formula which obtained a sample of 100 respondents. The research instrument uses the DaGuSiBu knowledge questionnaire which was valid and reliable. Education was carried out with the help of leaflets and counseling with presentations. The data analysis technique used the Wilcoxon signed rank test analysis. The results showed that before education the majority of respondents had sufficient knowledge about DaGuSiBu medicine (70%) and after education the majority of respondents had good knowledge (89%). The results of the bivariate analysis obtained a significance value (p value) of 0,000 <0,05, meaning that there was an influence of education on the level of knowledge about DaGuSiBu. The conclusion on this research that there was an influence of education on the level of knowledge about DaGuSiBu in Buli Village, Maba District, East Halmahera Regency.   ABSTRAK Pemahaman penggunaan obat secara tepat yang masih rendah dari warga dikarenakan minimnya pengetahuan warga mengenai DaGuSiBu obat (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang obat). Edukasi DaGuSiBu obat dibutuhkan agar warga menjadi memiliki pemahaman lebih baik. Tujuan penelitian ini guna melihat pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan tentang DaGuSiBu di Desa Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur. Metode penelitian ini ialah metode eksperimen semu (Quasi – Experimental design) dengan rancangan One group pretest-posttest. Sampel diambil secara purposive sampling dengan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 100 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Edukasi dilakukan dengan bantuan leaflet dan penyuluhan dengan presentasi. Teknik analisis data memakai analisis Wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian terlihat sebelum dilakukan edukasi sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup tentang DaGuSiBu obat (70%) dan sesudah dilakukan edukasi mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik (89%). Hasil analisa bivariat diperoleh nilai signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05 berarti terdapat pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan terkait DaGuSiBu obat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan tentang DaGuSiBu di Desa Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PEMANFAATAN TOGA DI WILAYAH KELURAHAN KARANGASEM RW 04 Patandung, Rosliana; Khusna, Khotimatul; Megananda, Jeny
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.33974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Karangasem RW 04. Menggunakan metode quasi-experiment dengan desain pre-test dan post-test, penelitian ini melibatkan 50 peserta yang dipilih melalui Teknik purposive sampling. Program edukasi dilaksanakan selama bulan juli, dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai subjek utama. Edukasi meliputi pengenalan jenis-jenis tanaman herbal seperti jahe, junyit, temulawak, dan kencur, serta cara pengolahan dan manfaatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pre-test, hanya 14% peserta yang mencapai nilai 80-100 pada pre-test. Sedangkan nilai post-test program edukasi, 90% peserta mencapai nilai 80-100 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini mengindikasi bahwa program edukasi berhasul meningkatkan pemahaman peserta terhadap topik TOGA. Alat ukur yang digunakan adalah tes tertulis yang disusun untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian ini tidak hanya menegaskan pentingnya edukasi sebagai alat pemberdayaan Masyarakat, tetapi memberikan rekomendasi untuk pengembangan program serupa di komunitas lain. Aspek etika penelitian yang dijaga dengan baik melalui informed consent dan menghormati terhadap privasi peserta. Temuan ini diharapkan dapat mendorong implementasi program TOGA secara berkelanjutan untuk mendukung Kesehatan Masyarakat dan pelestarian sumber daya alam local.
Edukasi Pada Ibu PKK Tapak Siring Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Obat Mandiri (SIPOM) Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul; Fitriyadi, Farid
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4987

Abstract

Pengobatan secara mandiri tanpa pengetahuan yang baik dapat memiliki risiko terjadi kesalahan dalam penggunaan obat.  Terdapat Masyarakat yang kebingungan dalam mengelola obat yang tidak terpakai atau obat sisa di rumah. Semakin meningkatnya kemajuan teknologi informasi yang digunakan untuk berbagai aspek. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengelolaan obat mandiri melalui edukasi DAGUSIBU dengan menggunakan sistem informasi. Metode yang dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi melalui media website dan diskusi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat pemahaman peserta tentang menggunakan website SIPOM dan informasi penggunaan obat baik sebelum dan sesudah dilakukannya edukasi. Evaluasi kegiatan pengabdian dilihat dari jawaban peserta saat menjawab pertanyaan diberikan oleh pemateri. Hasil menunjukkan jumlah peserta kegiatan ini adalah 24 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan sebelum diberikan edukasi terdapat 10 orang (41,67%) yang memahami tentang pengelolaan obat secara mandiri dan setelah dilakukan edukasi terjadi peningkatan peserta yang memahami yaitu menjadi 24 peserta (100%) yang diuji dengan SPSS dengan nilai sig2-tailed p<0.05. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Kegiatan pengabdian masyarakat terkait edukasi SIPOM dapat mempermudah keterjangkauan Masyarakat dalam mencari informasi pengelolaan obat secara mandiri. 
Pengaruh Edukasi terhadap Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Perawatan Buli: The Effect of Education on The Level of Knowledge of Antibiotic Use in Outpatients at Buli Health Care Center Primania Maria Puren; Khusna, Khotimatul; Risma Sakti Pambudi
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 8 No. 01 (2025): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v8i01.3003

Abstract

Antibiotics are drugs which has a function to kill bacteria. Antibiotics are ethical drugs that are often used in pharmacological therapy. Low levels of knowledge regarding the use of antibiotics can result in irrational use, thereby risking antibiotic side effects. Providing education is one way that can be used to increase knowledge about antibiotics in patients. The aim of this study was to determine the effect of providing education on the level of knowledge of outpatients about antibiotics at the Buli Health Care Center. This research method is quasi experimental using a one group pre and post-test design and data collection from a perspective using purposive sampling technique for 96 respondents. The research results showed that 57.3% (55 respondents) obtained antibiotics without a doctor's prescription and 42.7% (41 respondents) obtained a doctor's prescription. During the pre-test, 22.9% (22 respondents) were in the poor category, 41.7% (40 respondents) in the sufficient category, 35.4% (34 respondents) in the good category. In the post-test 20.8% (20 respondents) were in the fair category, 32.3% (31 respondents) in the good category, 46.9% (45 respondents) in the very good category. The results obtained were tested using the Wilcoxon signed rank which shows the difference in scores between before and after being given education with a significant value of 0.00 (p value <0.05). The conclusion of this study is that there is an influence of education on the level of knowledge of outpatients at the Buli Care Community Health Center.   ABSTRAK Antibiotik adalah obat yang berfungsi membunuh bakteri. Antibiotik termasuk dalam golongan obat keras yang sering digunakan pada tatalaksana terapi farmakologi. Rendahnya tingkat pengetahuan mengenai penggunaan antibiotik dapat mengakibatkan penggunaan yang tidak rasional, sehingga berisiko menimbulkan efek samping antibiotik. Pemberian edukasi adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang antibiotik di Puskesmas Perawatan Buli. Metode penelitian ini adalah quasi experimental menggunakan desain one group pre and post-test dan pengambilan data secara perspektif dengan tekhnik purposive sampling kepada 96 responden. Hasil penelitian didapatkan antibiotik diperoleh tanpa resep dokter 57,3% (55 responden) dan dengan resep dokter 42,7% (41 responden). Saat pre-test 22,9% (22 responden) kategori kurang, 41,7% (40 responden) kategori cukup, 35,4% (34 responden) kategori baik. Pada post-test 20,8% (20 responden) kategori cukup, 32,3% (31 responden) kategori baik, 46,9% (45 responden) kategori sangat baik. Hasil yang diperoleh diuji menggunakan Wilcoxon signed rank yang menunjukkan perbedaan skor antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai signifikan 0,00 (pvalue<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan pasien rawat jalan di Puskesmas Perawatan Buli.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK X KOTA SURAKARTA Pambudi, Risma Sakti; Ulfah, Amalia; Khusna, Khotimatul
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 2 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v14i2.8497

Abstract

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan di apotek. Pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila mampu memberikan kepuasan bagi pasien yang dilayani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek x kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Kuesioner terdiri dari 15 pertanyaan yang mewakili 5 dimensi. Hasil kuesioner diukur menggunakan skala Likert. Hasil persentase berdasarkan dimensi bukti fisik (tangible) mendapat nilai skala 86,6% (sangat puas), dimensi kehandalan (reliability) mendapat nilai skala 82,7% (sangat puas), dimensi ketanggapan (responsiveness) mendapat nilai skala 89,3% (sangat puas), dimensi jaminan (assurance) mendapat nilai skala 87,5% (sangat puas), dimensi empati (empathy) mendapat nilai skala 90,8% (sangat puas). Berdasarkan kelima indikator kepuasan dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek x kota Surakarta yaitu sangat puas dengan rata-rata persentase sebesar 87,38%.
UPAYA PENGENALAN APOTEKER CILIK KENAL OBAT (ACIKO) PADA SISWA SDN 2 GONILAN, SUKOHARJO Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul; Dewi, Oktaria Pratama; Rini, Helviana Rista
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2370

Abstract

Edukasi kesehatan di bidang pendidikan usia dini sudah mulai berkembang terutama di jenjang sekolah dasar (SD). Rendahnya pengetahuan Siswa tentang profesi tenaga kesehatan menyebabkan anak kurang patuh dalam menjalani hidup sehat. Pelayanan kesehatan di SD N 2 Gonilan belum optimal sehingga diperlukan edukasi dan perbaikan pada program kesehatan. Oleh karena itu PKM ini bertujuan untuk membangun sistem pelayanan kesehatan di SDN 2 Gonilan dengan cara memberikan edukasi pengenalan profesi apoteker dan pengenalan obat. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini diharapkan siswa SDN 2 gonilan Sukoharjo dapat mengenal tentang obat seperti jenis obat, cara penggunaan obat dan jenis sediaan obat. Edukasi yang diberikan berupa penyuluhan terkait pengenalan profesi apoteker dan pengenalan obat yang diikuti oleh 22 siswa. Evaluasi dilihat dari jawaban siswa sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil menunjukkan sebelum dilakukan penyuluhan terdapat 7 siswa yang sudah memahami terkait profesi apoteker dan obat. Setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan 22 siswa sudah mulai memahami terkait profesi apoteker dan pengenalan obat. Siswa antusias memberikan jawaban kuis terkait profesi apoteker dan pengenalan obat serta penggunaan obat. Dari hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa kegiatan ACIKO dapat menambah pengetahuan siswa terkait profesi apoteker dan obat.