Abstrak Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Aditama Surabaya memiliki romobongan belajar (rombel) SD, SMP, dan SMA dengan total 7 kelas berisi 25 siswa berkebutuhan khusus yang meliputi autis, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, disabilitas intelektual, hingga tuna grahita. Permasalahan yang dihadapi mitra berkaitan dengan berulangnya kasus pelecehan dan perilaku seksual berisiko pada anak berkebutuhan khusus (ABK), sedangkan sekolah belum memiliki satuan tugas yang memberikan edukasi hingga menangani permasalahan seksual yang memadai. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat adalah memberdayakan guru SLB-C sebagai agen peduli edukasi seks di lingkungan sekolah kepada siswa-siswa berkebutuhan khusus, staf sekolah, hingga orang tua sehingga dapat menjangkau semua level yang berhubungan dengan siswa berkebutuhan khusus. Target jangka pendek yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru SLB-C dalam melakukan edukasi seks sehingga kesadaran siswa berkebutuhan khusus dan lingkungan sekitarnya meningkat. Metode pelaksanaan program PKM meliputi sosialisasi, psikoedukasi, dan unjuk keterampilan. Materi yang disampaikan adalah karakteristik perkembangan ABK, perilaku seksual pada ABK, batasan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat umum, kesehatan reproduksi, perlindungan diri dari kejahatan seksual, dan pola asuh positif pada ABK. Target jangka panjang yang diharapkan adalah agen peduli edukasi seks mampu menjalankan fungsinya secara berkelanjutan sehingga kasus-kasus pelecehan, kekerasan, dan permasalahan perilaku seksual pada siswa berkebutuhan khusus dapat teratasi. Kata Kunci: ABK, edukasi seks, guru, pendidikan seksual, SLB Abstract Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Aditama Surabaya has elementary, junior high, and high school classrooms with a total of 7 classes containing 25 students with special needs including autism, attention deficit disorder and hyperactivity, intellectual disabilities, and mental disabilities. The problems faced by partners are related to repeated cases of sexual harassment and risky sexual behavior in children with special needs (ABK), while schools do not have a task force that provides education to deal with adequate sexual problems. The purpose of the community service program is to empower SLB-C teachers as caring agents of sex education in the school environment to students with special needs, school staff, and parents so that it can reach all levels related to students with special needs. The expected short-term target is to increase the knowledge and skills of SLB-C teachers in conducting sex education so that the awareness of students with special needs and the surrounding environment increases. The method of implementing the PKM program includes socialization, psychoeducation, and skill demonstration. The materials presented are the developmental characteristics of children with disabilities, sexual behavior in children with disabilities, limits of things that can and should not be done in public places, reproductive health, self-protection from sexual crimes, and positive parenting in children with disabilities. The long-term target is for agents who care about sex education to be able to carry out their functions in a sustainable manner so that cases of harassment, violence, and sexual behavior problems in students with special needs can be resolved.. Keywords: sex education, sexual education, special needs children, special needs school, teacher
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025