Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Efektivitas Pelatihan Asertif Sebagai Upaya Mengatasi Perilaku “Bullying” di SMPN A Surabaya Hilda Rosa Ainiyah; Ika Yuniar Cahyanti
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Issue 2, Juli 2020
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v9i2.3868

Abstract

Bullying is one of the serious problems that is vulnerable to occur in adolescence as experienced by students of  9th grade SMPN A Surabaya. Bullying has a variety of negative impacts on victims and people who witness or bystander that see bullying behavior, that is including physical and psychological impacts. Bullying can be overcome by assertive behavior. Assertive behavior makes the victim and bystander able to express opinions straightforwardly and boldly without hurting the offender to stop bullying behavior. Assertive behavior can be enhanced through assertive training. This research was conducted with the aim of seeing the effectiveness of assertive training to: (1) increase students' understanding of bullying and assertive behavior; and (2) increasing assertive behavior of students to be able to overcome bullying at schools. This research is a quantitative research with experimental method. The type of experiments conducted are one group pretest-posttest design. Subjects are selected by purposive sampling. The subjects involved were 25 students in 9th grade students of SMPN A Surabaya. Assertive behavior is measured by the assertiveness scale by Robert E. Alberti and Michael L. Emmons (2002) which has been translated into Indonesian by Nabila (2015). Assertiveness scale is given before and after training for each subject. Subjects underwent 8 training sessions which were held for 2 days. The collected data was analyzed by paired sample t-test. The results show that: (1) there are significant differences in the subject's understanding of bullying and assertiveness before and after the study, where the subject's average understanding increases after training; (2) student assertiveness behavior significantly increases after training. Overall, assertive training is effective for increasing student understanding and effective for enhancing assertive behavior.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Psychoeducation Webinar to Overcoming Stress in COVID-19 Survivors Dhian Kusumastuti; Ika Yuniar Cahyanti; Endang Retno Surjaningrum; Ilham Nur Alfian
Psychocentrum Review Vol 4, No 1 (2022): Psychocentrum Review
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/pcr.41906

Abstract

The COVID-19 pandemic had brought several negative impacts on various aspects of life, including causing stress. Stress during the pandemic afflicted all levels of society, including the COVID-19 survivor itself. One of the ways to deal with stress was the provision of psychoeducation. The provision of psychoeducation during the pandemic could be done online in the form of webinars. The effectiveness of the webinar activity was measured by analyzing the differences in the results of stress management knowledge levels and stress levels in the pre-test and post-test sessions. The level of stress management knowledge was measured using a stress management knowledge scale (Guttman split-half Coefficient = .791) while stress was measured using the PSS-10-C scale (α = 0.734). There was an increase in the knowledge score of stress management and a decrease in stress score. It also showed that webinar psychoeducation had a significant effect on the level of knowledge of stress management and stress levels. These results implied that psychoeducation through webinars should be taken into account as a method to overcome COVID-19 Survivor’s stress problems in the midst of a pandemic that required us to limit social contact. 
Terapi Bermain untuk Menurunkan Perilaku Agresi pada Anak-anak di Pesantren X, Surabaya Nisrina Dwi Pramara Putri; Ika Yuniar Cahyanti
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 3 (2021): J-P3K DESEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i3.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku agresif pada anak-anak di Pesantren X, Surabaya sebelum dan sesudah mengikuti terapi bermain. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen, yaitu one group pretest-posttest. Subjek penelitian ini berjumlah empat orang berdasarkan metode purposive sampling yaitu anak laki-laki, berusia antara 8-12 tahun, dikeluhkan oleh pembina asrama memiliki perilaku agresif baik fisik/verbal dan hasil pemeriksaan CBCL memiliki tingkat perilaku agresi pada kategori di area garis ambang atau di atas garis ambang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner perilaku agresi yang dikembangkan oleh Medinus dan Johnson (1976, dalam Kristianto, (2009) yang telah diadaptasi di Indonesia oleh Kristianto, (2009) dengan estimasi reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,940. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik uji-t paired sample test melalui aplikasi SPSS 21 for windows. Hasil analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean skor perilaku agresi pada pretest dan posttest sebesar 0.002 (sig. < 0.05) setelah pemberian terapi bermain pada anak-anak di Pesantren X, Surabaya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terapi bermain dapat menurunkan perilaku agresi pada anak-anak.
Efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada Dewasa Autistik yang Mengalami Depresi: Systematic Literature Review B. Primandini Yunanda Harumi; Nurul Hartini; Ika Yuniar Cahyanti
Jurnal Diversita Vol 7, No 2 (2021): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i2.5158

Abstract

Depresi adalah gangguan psikologis yang rentan dialami oleh sebagian orang, termasuk pada orang dewasa yang memiliki gejala autistik. Secara umum, depresi dapat muncul akibat berbagai pikiran negatif yang saling berpengaruh dengan perasaan dan perilaku seseorang. Salah satu pencetus munculnya depresi pada dewasa autistik adalah pikiran yang negatif mengenai disabilitas yang dimiliki, sehingga membuat dewasa autistik menjadi lebih menarik diri dan merasa rendah diri. Cognitive behavior therapy atau CBT merupakan intervensi psikologis yang banyak diterapkan untuk menangani gejala depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi mengenai efektivitas penerapan CBT untuk menangani depresi pada dewasa autistik. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR) untuk meninjau literatur berupa artikel penelitian mengenai penanganan depresi pada dewasa autistik dengan CBT. Hasil analisis menunjukkan bahwa CBT cukup efektif untuk menangani keluhan depresi pada dewasa autistik, terutama jika menggunakan modifikasi pada metode CBT yang diberikan serta mempertimbangkan lamanya intervensi yang dijalankan. Keterbatasan penelitian ini yaitu terbatas jumlah literatur yang ditinjau dan belum dapat menjangkau penelitian lain yang relevan dengan tujuan penelitian.
Psikoedukasi Regulasi Emosi Kepada Kader Lansia Sebagai Upaya Preventif Kambuhnya Penyakit Hipertensi Pada Lansia Binaan Di Puskesmas Gunung Anyar Surabaya Nisrina Dwi Pramara Putri; Ika Yuniar Cahyanti
Jurnal Diversita Vol 6, No 2 (2020): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v6i2.4142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader lansia terkait regulasi emosi sebagai upaya preventif kambuhnya penyakit hipertensi pada lansia binaan di Puskesmas Gunung Anyar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen, yaitu one group pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat belas orang yang terdiri dari empat orang laki-laki dan sepuluh orang perempuan yang merupakan perwakilan dari lima posyandu lansia berbeda yang berada pada wilayah Puskesmas Gunung Anyar Surabaya. Pengetahuan tentang regulasi emosi dan hipertensi diukur dengan angket pretest-posttest  yang dibuat oleh peneliti. Peneliti menganalisis data menggunakan teknik uji-t wilcoxon signed ranks melalui aplikasi SPSS 21 for windows. Hasil analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan regulasi emosi pretest dan posttest sebesar 0.035 (sig. < 0.05) setelah pemberian psikoedukasi regulasi emosi kepada kader lansia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan regulasi emosi pada para kader lansia.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN TUBUH WANITA DEWASA AWAL DI ERA PANDEMI COVID-19 Angelika Paulina; Ika Yuniar Cahyanti
Berajah Journal Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa kecemasan dan stres yang terkait langsung dengan COVID-19 dapat menyebabkan sejumlah masalah citra tubuh, salah satunya adalah ketidakpuasan tubuh dan keinginan untuk kurus pada wanita. Penelitian menyatakan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Namun, penelitian lain menyatakan sebaliknya, tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan alat ukur Emotional Intelligence Scale dan Body Shape Questionnaire-34. Pengambilan data dilakukan secara daring yang melibatkan 125 partisipan. Analisis data menggunakan analisis Product Moment, hasil korelasi data r = 0,078 dan p = 0,386 (p > 0,005). Disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidapuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Wanita pada usia dewasa awal memiliki keinginan tampil menarik dihadapan orang lain, hal ini bertolak belakang dengan dampak pandemi yang menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi antar manusia. Interaksi antar manusia banyak dilakukan secara daring, dimana sudah banyak aplikasi yang menyediakan fitur edit wajah. Hal ini menyebabkan berkurangnya perasaan tidak puas akan tubuhnya, terutama pada wanita usia dewasa awal.
GAMBARAN KEMATANGAN EMOSI PADA ANAK REMAJA AKHIR DARI KELUARGA BERCERAI (HIDUP) Audrey Salsabilla Rivdya Ade Pradini; Ika Yuniar Cahyanti
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.134

Abstract

Perceraian orangtua dapat berdampak pada emosi anak, termasuk kematangan emosi anak yang seharusnya sudah dimiliki anak remaja akhir agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mengatasi permasalahannya. Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kematangan emosi pada remaja akhir dari keluarga bercerai (hidup). Penelitian ini melibatkan dua remaja akhir yang memiliki orangtua yang bercerai. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penggalian data penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan analisis tematik dengan theory drive dalam pengkodean data dan untuk teknik pemantapan kredibilitas sendiri peneliti menggunakan membercheck. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak remaja akhir yang orangtuanya bercerai (hidup) belum sepenuhnya memiliki kematangan emosi. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak terpenuhinya 1 dari 3 aspek kematangan emosi. Yaitu belum mampu mengontrol emosinya dengan baik. Namun kedua anak remaja akhir mampu menerima kenyataan dan mampu memahami cara mengatasi emosi serta permasalahan yang dihadapi. Kemampuan tersebut dibantu oleh faktor dukungan orang-orang terdekat.
PENGARUH PARENT ATTACHMENT TERHADAP SELF-ESTEEM REMAJA YANG ORANGTUANYA BERCERAI Salma Idzni Meisyah; Ika Yuniar Cahyanti
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh parent attachment terhadap self-esteem remaja yang orangtuanya yang bercerai. Parent attachment merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self-esteem remaja. Penelitian dilakukan pada remaja berusia 14 – 21 tahun yang orangtuanya bercerai dengan jumlah subjek sebanyak 191 partisipan, yang terdiri atas 170 remaja perempuan dan 21 remaja laki-laki. Alat pengumpul data berupa kuesioner online dengan menggunakan skala Inventory of Parent and Peer Attachment Revised Version (IPPA-R) dan skala Rosenberg Self-esteem Scale (RSES). Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, dengan bantuan program IBM Statistic 22.0 for Windows. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai signifikansi regresi parent attachment terhadap self-esteem remaja yang orangtuanya bercerai sebesar 0,000 (p = 0,000 < 0,05) yang artinya hipotesis kerja dapat diterima yaitu terdapat pengaruh parent attachment terhadap self-esteem remaja yang orangtua yang bercerai. Nilai koefisien regresi antara parent attachment dan self-esteem bernilai positif yakni sebesar 0,200 yang artinya semakin tinggi parent attachment maka akan semakin tinggi juga self-esteem remaja yang orangtuanya bercerai.
PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN MENTAL SERIUS PADA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN SELF HELP PADA REMAJA Ika Yuniar Cahyanti; Tri Kurniati Ambarini; Dhian Kusumastuti; Anang Arief Abdillah; Theodore Baswara
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i3.694

Abstract

The COVID-19 pandemic has had an impact on various aspects of human life, including mental health issues. Teenagers are a group that also feels the impact of the COVID-19 pandemic. Some of the problems faced by teenagers during the pandemic include changes in the learning environment that trigger a sense of laziness to fail in learning, addiction to online games, to problems in social interaction. The characteristics of adolescents who tend to be closed make the problems faced by adolescents are often unknown to teachers and parents. Therefore, this study aims to equip adolescents with knowledge about self-help abilities to prevent mental disorders in adolescents. Aspects of knowledge provided in this activity is knowledge about learning styles, assertiveness, and self-management. The activity was carried out for the students of MAN 2 Pontianak with the webinar method and discussion via WhatsApp group. There are a total of 15 pre-test and post-test data processed in this activity. The results show that there are differences in the average scores on all the variables measured in this activity, namely knowledge of learning styles, knowledge of assertiveness, knowledge of self-management, level of assertiveness and level of self-management. The analysis of the paired sample t-test difference test showed that the p value < 0.05 which indicated that there was a significant difference between learning style knowledge and self-management skill level between the pre-test and post-test sessions. In addition, the p value > 0.05 which indicates that there is no significant difference between assertiveness knowledge, assertiveness level and knowledge of self-management before and after intervention activities are given.