Latar Belakang: Indonesia mempunyai kebijakan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk diantaranya melalui program Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana adalah suatu upaya dilakukan manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga tidak melawan hukum dan moral pancasila untuk kesejahteraan keluarga. Melalui program KB akan terjadi pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk sehingga dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga. Pelayanan KB yang berkualitas tidak hanya berkaitan dengan pelayanan dalam pemasarangan alat kontrasepsi, akan tetapi juga berkaitan dengan pemberian komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) kepada akseptor. Pentingnya kualitas konseling masalah kontrasepsi oleh setiap tenaga kesehatan khususnya bidan dan para dokter harus ditingkatkan Tujuan: untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap pemilihan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel Penelitian ini adalah 30 WUS di Puskesmas Pemurus Dalam. Teknik pengambilan sampel adalah acidental sampling. Analisa data menggunakn chi-square dengan instrument kuesioner. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perngaruh pemberian konseling KB menggunakan ABPK terhadap pengambilan keputusan menggunakan alat kontrasepsi (p=0,000) Simpulan: Terdapat perngaruh pemberian konseling KB terhadap pengambilan keputusan menggunakan alat kontrasepsi (p=0,000) Kata Kunci: Akseptor, Konseling, Kontrasepsi
Copyrights © 2022