Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Kejadian Penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD DR. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2023 Agnes Monica; Novita Dewi Iswandari; Istiqamah; Rabia Wahdah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.268

Abstract

Latar Belakang: Setiap penggunaan alat kontrasepsi terdapat efek samping, termasuk penggunaan IUD, salah satu komplikasi IUD adalah terjadinya ekspulsi. Data menunjukkan bahwa pengguna IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2022 adalah sebanyak 135 orang dan pada tahun 2023 menjadi sebanyak 153 orang. Hal ini menunjukkan peningkatan pengguna IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yaitu sebanyak 6,25%. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari saleh Banjarmasin tahun 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control. Populasi penelitian adalah semua ibu yang bersalin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023 sebanyak 428 orang. Sampel sebanyak 306 orang yang diambil menggunakan teknik simple random sampling dibagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square menunjukkan bahwa usia (p value 0,039), paritas (p value 0,000) dan jenis persalinan (p value 0,000) pada penelitian ini berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023, sedangkan jaminan kesehatan tidak berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023 (p value 0,072). Kesimpulan: Faktor usia, paritas dan jenis persalinan merupakan faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023. Disarankan agar ibu bersalin tetap diberikan edukasi mengenai manfaat penggunaan IUD Pasca Salin disertai media informasinya.
Pengaruh Akupresur Terhadap Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 30 Banjarmasin Annisa Afifah; Elvine Ivana Kabuhung; Nurul Hidayah; Novita Dewi Iswandari
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.394

Abstract

Latar Belakang: Dismenore adalah keluhan kram pada rahim dan munculnya saat sedang haid, penyebab dismenore dikarenakan ketidakseimbangan yaitu hormon prostaglandin yang mengontrol kontraksi rahim. Angka kejadian dismenore di dunia sangat tinggi sektar 1.769.425 jiwa Wanita di dunia mengalami dismenore sementara di Indonesia angka kejadian dismenore 54,89%. Tujuan: Menganalisis Pengaruh Akupresur Terhadap Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 30 Banjarmasin. Metode: : Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan rekapitulasi observasi. Analisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum tindakan akupresur skala nyeri dismenore terbanyak adalah mengganggu aktivitas sebanyak 10 responden (33,3%) dan setelah tindakan akupresur skala nyeri dismenore terbanyak sedikit sakit 20 responden (66,7%). Penurunan nyeri dismenore setelah dilakukan penekanan pada meridian Hequ LI4, secara langsung meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh. Akupresur dapat mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 30 Banjarmasin dengan hasil p-value= 0,000 yaitu p-value < α (0,000 < 0,05). Simpulan: Berdasarkan hasil analisis data tersebut disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dan diharapkan dapat menambah pengetahuan remaja putri untuk mengetahui Pengaruh Akupresur Terhadap Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 30 Banjarmasin.
Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik Kombinasi Dengan Timbulnya Efek Samping Di PMB NM Wafiq Azizah Putri; Laurensia Yunita; Novita Dewi Iswandari; Nur Lathifah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.408

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan populasi yang tidak terkendali akan menyebabkan kepadatan penduduk. Upaya pengendalian kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana. Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik dengan jumlah pengguna metode kontrasepsi suntik sebesar 62,42%. Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik hormonal adalah amenorea, spotting dan penambahan berat badan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik hormonal dengan timbulnya efek samping di Praktik Mandiri Bidan Neneng Mahfuzah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 237 responden, sampel sebanyak 70 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan data primer, instrument penelitian menggunakan ceklis dan di analisis menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Hasil: Hasil penelitian ini lama pemakaian kontrasepsi suntik mayoritas ≥ 2 tahun sebanyak 59 responden (84,29%) dan < 2 tahun sebanyak 11 responden (15,71%). Efek samping berupa amenorea sebanyak 20 responden (28,58%), spotting sebanyak 25 responden (35,71%), penambahan berat badan sebanyak 19 responden (27,14%) dan lainnya sebanyak 6 responden (8,57%). Ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik kombinasi dengan timbulnya efek samping (p value = 0,000). Simpulan: Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik kombinasi dengan timbulnya efek samping di Praktik Mandiri Bidan Neneng Mahfuzah. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan ataupun pengalaman belajar untuk melakukan penelitian selanjutnya terkhusus tentang lama pemakaian kontrasepsi suntik dan efek sampingnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TUMBANG TALAKEN Muslihani; Novita Dewi Iswandari; Sarkiah; Hairiana Kusvitasari
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 14 No 1 (2025): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v14i1.2529

Abstract

Stunting terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama secara global. Permasalahan stunting di Indonesia menurut laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu diperkirakan sebanyak 7,8 juta anak mengalami stunting. Faktor penyebab stunting terdiri dari ekonomi. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya Stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang Talaken. Penelitian Kuantitatif Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan populasi 112 dan sampel 45 ibu yang memiliki balita berusia 24-60 bulan. Terdapat 15 ibu sebagai kasus dan 30 ibu sebagai kontrol. Analisis yang digunakan adalah chi square. Didapatkan mayoritas responden dengan tinggi badan >150cm yaitu tidak berisiko (98%), tidak memberikan ASI eksklusif yaitu (89%), status ekonomi tinggi (53,4%) dan terdapat responden dengan stunting yaitu (33,4%%). hasil uji chi square tidak ada pengaruh tinggi badan ibu dengan kejadian stunting (p-value 0.808), terdapat pengaruh pemberian ASI eksklusif (p-value 0.005), dan status ekonomi terhadap kejadian stunting (p-value 0.001). Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting adalah faktor pemberian ASI Eksklusif dan status ekonomi. faktor-faktor kejadian stunting ini dapat menjadikan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita ldapat perduli dan dapat mengetahui hal yang menjadi faktor terjadinya stunting Kata Kunci: Stunting, ASI Eksklusif, Status Ekonomi, Tinggi Badan Ibu
Hubungan Pengetahuan dan Status Gizi Yang Mempengaruhi Kejadian Menarche Pada Remaja Putri di MTS Al-Mawahib Banjarmasin Nisa Rahmadayanti; Novita Dewi Iswandari; Luthfia Hidayati Rahman; Dwi Sogi Sri Redjeki
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 10 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss10pp4085-4090

Abstract

The first occurrence of menstruation, known as menarche, marks the onset of puberty in adolescent girls. The age at which menarche occurs is influenced by various factors, including knowledge and nutritional status. A lack of understanding about bodily changes during puberty may lead to unpreparedness for menarche, while poor nutritional status (underweight or overweight) can accelerate or delay its onset.This study aims to determine the relationship between knowledge and nutritional status with the incidence of menarche among female students at MTs Al-Mawahib Banjarmasin.This research used an analytical observational method with a cross-sectional approach. The sample consisted of 60 female students selected using total sampling technique. Data collection was conducted using a questionnaire and nutritional status was assessed using BMI . Data analysis used the Fisher’s Exact Test.Most respondents had poor knowledge, with 43 respondents (71.7%), and a normal nutritional status of 42 respondents (70.0%). The results of the Fisher’s Exact Test showed a significant relationship between knowledge and the incidence of menarche (p = 0.000), and also between nutritional status and the incidence of menarche (p = 0.003).There is a significant relationship between knowledge and nutritional status with the incidence of menarche among female students at MTs Al-Mawahib Banjarmasin.Schools are expected to provide education on reproductive health and nutrition to famale students.
Hubungan Anemia dan KEK pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Landasan Ulin Timur Tahun 2023 Annisa Kharimah; Hairiana Kusvitasari; Novita Dewi Iswandari
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol. 12 No. 2 (2025): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol12.iss2.488

Abstract

Background: Based on Indonesian health profile data, the cause of neonatal deaths is low birth weight (LBW) babies, namely 7150 (35.3%) cases. Factors that influence the incidence of LBW are malnutrition status during pregnancy from chronic energy deficiency (CED) and maternal anemia. The Landasan Ulin Timur Community Health Center in 2022 will be the 2nd highest in anemia at 30.1% and KEK for pregnant women at 15.30% and the incidence of LBW is high. Objective: To analysis the relationship between anemia and CED in pregnant women with the incidence of low birth weight (LBW) babies at the Landasan Ulin Timur Health Center in 2023. Method: Research design with Retrospective Case Control Study. The population is all newborn babies in 2023, there are 348 babies with a total sampling technique for the case group, there are 26 LBW babies and the control group is simple random sampling, there are 26 babies. Test analysis with univariate and bivariate chi-square. Results: There was a history of anemia among 52 pregnant women in 12 mothers (23.1%) and CED in 11 mothers (21.2%). The relationship between anemia and LBW was found to be a p-value of 0.021 (p<0.05) and an Odd Ratio (OR) of 7.500, the relationship between KEK and LBW was found to be a p-value of 0.042 (p<0.05) and OR 6.353. Conclusion: There is a relationship between anemia and a 7 times higher risk of experiencing LBW, while there is a relationship with CED with a 6 times higher risk of experiencing LBW. It is hoped that health workers can pay attention to the causes of LBW and can take early prevention.
Gambaran Kualitas Hidup Wanita Klimakterium Di Wilayah Kerja Pukesmas Sungai Jingah Banjarmasin Nur Maulida Putri; Novita Dewi Iswandari; Elvine Ivana Kabuhung; Nurul Hidayah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 9 No. 1 (2026): Februari 2026
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v9i1.582

Abstract

Latar Belakang: Klimakterium merupakan masa transisi menuju fase non-reproduktif yang ditandai dengan penurunan hormon estrogen, sehingga menyebabkan keluhan fisik dan psikologis seperti gangguan tidur, hot flashes, serta perubahan suasana hati yang dapat berdampak pada kualitas hidup wanita. Tujuan: Mengetahui gambaran kualitas hidup wanita klimakterium di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. dengan jumlah responden sebanyak 30 orang wanita usia 40–55 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari empat domain kualitas hidup: fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Analisis dilakukan secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: Sebagian besar responden 23 responden (76,7%) memiliki kualitas hidup yang tergolong cukup buruk, 4 responden (13,3%) memiliki kualitas hidup cukup baik, 2 responden (6,7%) memiliki kualitas hidup baik, 1 responden (3,3%) memiliki kualitas hidup buruk. Simpulan: Sebagian besar wanita klimakterium di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah memiliki kualitas hidup cukup buruk, meskipun beberapa aspek seperti sosial dan lingkungan menunjukkan nilai baik. 
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP): Hidayah, Nurul; Novita Dewi Iswandari
Midwifery And Complementary Care Vol 2 No 1 (2023): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/mcc.v2i1.605

Abstract

Background: According to the BKKBN in 2020, the use of non-hormonal contraceptives using IUDs was 1,814,158 (8.51%), MOW 556,447 (2.61%) and in 2021 using IUDs (2.93%) and MOW  (1.59%). Based on data at RSUD Dr. H Moch Ansari Saleh Banjarmasin in 2020 (20.1%) and 2021 (54.1%) the increasing use of the Post Placenta IUD. Objective:. Identify and analyze age, parity, education, occupation and type of delivery. Methods: This study uses a quantitative method. Data collection techniques using case control and secondary data.Result: The results showed that the parity was in multiparas (64.8%), the highest education was in high school education (47.7%), and the most common type of delivery was SC delivery (48.52%).Conclusion: There is education there is a relationship with the use of the Post Placenta IUD with a p value of 0.008 and there is a relationship between the type of delivery and use of the Post Placenta IUD with a p value of 0.001. Keywords: Post Placenta IUD, Parity, Education, Type of Labor
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN RODA KLOP OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPASAN Yunita, Laurensia; Novita Dewi Iswandari
Midwifery And Complementary Care Vol 2 No 1 (2023): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/mcc.v2i1.607

Abstract

Background: The success of the family planning program in Indonesia is closely tied to the quality of counseling provided. Therefore, healthcare counselors must understand a client's medical condition and specific characteristics before contraceptive use. Healthcare providers have not yet utilized the KLOP Wheel as an aid in providing services before contraceptive use. The KLOP Wheel is important as it can reduce medical barriers and improve access to and quality of family planning services. This is especially relevant for clients with medical conditions or special characteristics, where certain contraceptive methods may worsen medical issues, pose additional health risks, or reduce contraceptive effectiveness. Objective: To determine the factors influencing the use of the KLOP Wheel as a medical eligibility screening tool by healthcare workers in the working area of Puskesmas Lepasan. Method: This research is a quantitative study using a descriptive method. The population consisted of 30 midwives working in the Puskesmas Lepasan area, selected using total sampling. Data analysis used the chi-square test with a questionnaire as the instrument. Results: The study found significant relationships between education level (ρ = 0.000), year of graduation (ρ = 0.000), length of work experience (ρ = 0.000), and knowledge (ρ = 0.000) with the use of the KLOP Wheel by healthcare workers. Conclusion: The ability and accuracy of healthcare providers in screening for medical eligibility criteria are expected to improve the quality of contraceptive services. However, the use of the KLOP Wheel has not yet been maximized. Its implementation also depends on the support and coordination efforts of the Ministry of Health and the National Population and Family Planning Board (BKKBN) to advance the family planning program. Keywords: medical eligibility criteria, knowledge, healthcare workers
PENGARUH KONSELING AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMURUS DALAM Yunita, Laurensia; Novita Dewi Iswandari
Midwifery And Complementary Care Vol 1 No 2 (2022): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/mcc.v1i2.609

Abstract

Background: Indonesia has a policy to control population growth, including through the Family Planning (KB) program. Family planning is an effort made by humans to deliberately regulate pregnancy in the family without going against the laws and morals of Pancasila for the welfare of the family. Through the family planning program, population growth will be controlled so that it can increase the level of health and welfare for families.Quality family planning services are not only related to services in marketing contraceptives, but are also related to providing interpersonal communication/counseling (KIP/K) to acceptors. The importance of the quality of counseling on contraceptive issues by every health worker, especially midwives and doctors, must be increased. Objective: to determine the effect of counseling on the choice of contraceptives in the Pemurus Dalam Health Center working area. Method: This research design uses analytical research with a cross sectional approach. The sample for this research was 30 WUS at Pemurus Dalam Community Health Center. The sampling technique is incidental sampling. Data analysis used chi-square with a questionnaire instrument. Results: The results of data analysis show that there is an influence of providing family planning counseling using ABPK on decision making to use contraception (p=0.000) Conclusion: There is an influence of providing family planning counseling on decision making to use contraception (p=0.000) Keywords: Acceptor, Counseling, Contraception