Kajian ini mengkaji tantangan yang dihadapi pesantren dalam beradaptasi di era digital dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen. Temuan ini menyoroti strategi pesantren dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kurikulum mereka, sehingga memungkinkan siswa memperoleh kompetensi moral dan teknis yang penting untuk persaingan global. Meskipun alat-alat digital seperti platform e-learning dan media sosial meningkatkan pembelajaran, alat-alat tersebut juga menghadirkan risiko, seperti penyalahgunaan dan erosi nilai, yang memerlukan pengawasan etis. Studi ini menyimpulkan bahwa pesantren harus mengadopsi kurikulum yang fleksibel dan inovatif yang menggabungkan ajaran Islam tradisional dengan keterampilan abad ke-21, didukung oleh pembangunan infrastruktur dan pelatihan literasi digital. Dengan menyelaraskan nilai-nilai tradisional dengan sarana pendidikan modern, pesantren dapat tetap relevan dan berdampak dalam membentuk generasi yang bermoral tinggi dan berdaya saing global.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024