Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menjelaskan eksistensi tradisi appanaik ri matang bagi Masyarakat Desa Batang, 2) Untuk mengetahui relasi makna simbolik tradisi appanaik ri matang dalam kehidupan masyarakat Desa Batang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Batang, Kecamatan Bontotirp, Kabupaten Bulukumba. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan adalah teknik purposive sampling. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eksistensi tradisi appanaik ri matang dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti peranannya dalam menjaga nilai-nilai budaya, menciptakan hubungan dengan kekuatan spritual dan mempererat ikatan kekeluargaan/kekerabatan dalam masyarakat desa Batang. Dalam pelaksanaan tradisi appanaik ri matang, masyarakat desa Batang secara simbolis mengungkapkan penghormatan kepada leluhur atau kekuatan spiritual yang mereka yakini ada  di dalam matang. Melalui praktik ini, individu merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya, yaitu komunitas dan tradisi yang diwariskan. Relasi makna simbolik tradisi appanaik ri matang dengan kehidupan masyarakat desa Batang sangat erat, karena tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual, tetapi tradisi ini  juga mencerminkan, memperkuat, dan membentuk nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual yang dijunjung tinggi oleh komunitas.. Makna simbol-simbol dalam sesajen menjadi penghubung antara dunia material dan spiritual, manusia dan lingkungan, serta individu dan komunitas, sehingga tradisi ini tetap relevan dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat desa Batang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025