Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenis pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan kerja yang pelaksanaannya mempunyai komposisi praktek dengan bobot tujuh puluh persen dan teori dengan bobot tiga puluh persen. Praktek harus didukung dengan alat praktek yang sesuai, terutama rasio antara jumlah alat dan siswa harus sesuai agar proses pembelajaran berlangsung optimal. Untuk jenis alat dalam kelompok Work Station Tunggal (WST), rasio ideal antara jumlah alat dan siswa adalah satu banding satu sementara di lapangan rasio jumlah mesin dengan siswa mencapai satu banding sembilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan waktu dan bahan praktikum pemesinan dasar (Facing, Rata dan Tirus) dengan menggunakan metode observasi yang dilakukan di dua sekolah menengah kejuruan dengan total sembilan siswa. Observasi menggunakan job sheet Lotan dengan lembar penilaiannya untuk praktek pemesinan dasar. Hasil penelitian menunjukkan dua bahan yang dibutuhkan untuk pencapaian kompetensi dengan waktu rata-rata empat ratus dua puluh dua koma delapan belas menit, dengan peningkatan kualitas hasil produk sebesar tiga puluh enam koma dua puluh lima persen dan efisiensi waktu pengerjaan meningkat sebesar sembilan belas koma lima persen pada percobaan kedua.
Copyrights © 2025