Pola asuh otoriter merupakan pola asuh orang tua yang bersifat memaksakan kehendak dari anak. Orang tua selalu menuntut anak menerima segala perintahnya tanpa penolakan dari anak, tidak bisa menolak maupun memberikan pendapat terhadap orang tuanya. Pola asuh otoriter yang dilakukan oleh orang tua yang selalu berusaha membentuk, mengekang, mengawasi, mengendalikan dan mengubah anak agar selalu sesuai dengan keinginan orang tua, sehingga terdapat hukuman dan aturan-aturan yang sangat ketat dari orang tua terhadap anak yang membuat anak terkekang dan tidak bisa mengambil keputusannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak perilaku dari penerapan pola asuh otoriter orang tua. Dari beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa pola asuh otoriter berdampak negatif terhadap pembentukan perilaku anak. Akan tetapi, dari hasil penemuan peneliti bahwa pola asuh otoriter yang di terapkan oleh orang tua memiliki dampak positif terhadap perilaku anak. Pola asuh otoriter juga berdampak positif yang dapat mempengaruhi perilaku anak jika aturan yang telah di tetapkan orang tua bersifat wajib di laksanakan, dampak positif dari pola asuh otoriter yaitu perilaku anak menjadi displin, menjaga kebersihan, pribadi terbuka, patuh terhadap perintah dan taat pada perintah agama. Sedangkan dampak negatif dari pola asuh otoriter jika orang tua terlalu menekan maka perilaku anak menjadi agresif dan memilih teman. Penelitian ini menggunakan kualitatif yang memfokuskan pada dampak penerapan pola asuh orang tua otoriter sebagai pembentukan perilaku anak. Metode studi kasus di gunakan dalam rangkaian penelitian yang dilakukan secara sistematis dalam rangka mengkaji lebih dalam informasi tentang kondisi aktual dari suatu peristiwa. Penelitian ini meliputi (1) data primer yang orang tua dan anak atau peserta didik sebagai fokus informasi utama; (2) data sekunder guru sebagai sumber tambahan. Pengumpulan data menggunakan observasi, (2) wawancara dan (3) dokumentasi.
Copyrights © 2024