Serverless computing merupakan paradigma komputasi awan yang semakin diminati karena kemampuannya dalam menyederhanakan proses pengembangan aplikasi dengan menghilangkan kebutuhan untuk mengelola infrastruktur server secara langsung. Dengan model Function-as-a-Service (FaaS) dan pendekatan event-driven, serverless computing memungkinkan pengembang untuk fokus pada penulisan kode fungsional dan membayar hanya untuk eksekusi aktual, bukan penyediaan server secara berkelanjutan. Kajian ini bertujuan untuk memahami landasan teori serverless computing melalui telaah pustaka dari lima belas jurnal terindeks SINTA dan internasional yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa serverless computing telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang seperti sistem informasi desa, e-commerce, aplikasi mobile kesehatan, serta implementasi green computing. Selain keunggulannya dalam efisiensi biaya dan skalabilitas otomatis, tantangan utama dalam penerapannya mencakup isu keamanan, latensi (cold start), serta keterikatan terhadap penyedia layanan (vendor lock-in). Dengan demikian, perlu pengembangan strategi desain arsitektur yang adaptif serta dukungan teknis untuk mitigasi risiko tersebut. Kajian ini diharapkan menjadi referensi awal bagi peneliti dan pengembang yang ingin mengimplementasikan pendekatan serverless dalam skala nasional maupun internasional, serta sebagai pijakan bagi studi lebih lanjut dalam pengembangan teknologi cloud yang berkelanjutan dan aman.
Copyrights © 2025