Penelitian ini mengkaji kerusakan lingkungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di sekitar Pulau Baai, Kota Bengkulu, yang merupakan kawasan pesisir dengan aktivitas pelabuhan dan industri yang intensif. Kondisi hutan mangrove di kawasan ini menunjukkan kerusakan signifikan akibat berbagai faktor antropogenik seperti alih fungsi lahan menjadi tambak dan area industri, abrasi pantai yang diperparah oleh aktivitas pelabuhan, penebangan mangrove untuk kayu bakar, serta pencemaran dari limbah rumah tangga dan tumpukan batu bara yang tidak dikelola dengan baik. Pencemaran batu bara menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan perairan yang mengganggu ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan lokal. Struktur komunitas mangrove menunjukkan dominasi beberapa spesies tertentu yang mengindikasikan ketidakseimbangan dan ketidakstabilan ekosistem. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengelolaan mangrove berbasis ekowisata ramah lingkungan. Hasil penelitian merekomendasikan rehabilitasi mangrove, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengembangan ekowisata edukatif sebagai upaya menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Pulau Baai.
Copyrights © 2025