Abstrak: Pengelolaan sampah dan ketahanan pangan berbasis komunitas masih menghadapi tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat, minimnya pemanfaatan teknologi, serta kurangnya integrasi nilai-nilai Islam dalam praktik lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah serta pertanian berkelanjutan melalui pendekatan berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Metode yang digunakan yaitu Participatory Action Research, serta implementasi sistem digital pada bank sampah dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Program ini melibatkan 85 peserta dari RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, yang terdiri dari pengurus bank sampah dan anggota KWT. Evaluasi keberhasilan dilakukan melalui survei pre-test dan post-test, wawancara mendalam, serta Focus Group Discussion (FGD). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat sebesar 70%, peningkatan pendapatan anggota KWT sebesar 25%, serta penurunan volume sampah tidak terkelola sebesar 35%. Selain itu, 80% anggota KWT mulai menggunakan pupuk organik dan 75% peserta memahami konsep AIK dalam pengelolaan lingkungan. Dengan strategi keberlanjutan yang mencakup kemitraan dengan lembaga Muhammadiyah dan sistem insentif digital, program ini diharapkan dapat terus berjalan secara mandiri dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyaraka.Abstract: Community-based waste management and food security continue to face challenges such as low public awareness, limited use of technology, and lack of integration of Islamic values into environmental practices. This program aims to enhance community understanding and skills in waste management and sustainable agriculture through an Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK)-based approach. The methodology employed is Participatory Action Research (PAR), combined with the implementation of a digital system for the waste bank and Women's Farming Group (KWT). The program involved 85 participants from RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, including waste bank administrators and KWT members. Success was evaluated through pre-test and post-test surveys, in-depth interviews, and Focus Group Discussions (FGD). The evaluation results showed a 70% increase in community awareness and participation, a 25% rise in KWT members' income, and a 35% reduction in unmanaged waste volume. Additionally, 80% of KWT members adopted organic fertilizers, and 75% of participants gained a deeper understanding of AIK concepts in environmental management. With sustainability strategies that include partnerships with Muhammadiyah institutions and a digital incentive system, this program is expected to continue independently and create a lasting positive impact on the community.
Copyrights © 2025