Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Implementasi Konsep Kota Spons dalam Pengelolaan Air Perkotaan: Evaluasi Efektivitas Melalui Studi Literatur pada Beberapa Kota di Cina Putri, Dhea Ananda; Atharikusuma, Danindra
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v8i1.87-104

Abstract

ABSTRAKBanjir perkotaan merupakan permasalahan utama di seluruh dunia. Urbanisasi di Cina meningkatkan intensitas hujan dan efek pulau panas perkotaan, yang mengubah hidrologi regional dan meningkatkan risiko banjir. Pada 2013, Cina meluncurkan program 30 Kota Spons untuk mengurangi genangan air, memanfaatkan air hujan, mengendalikan aliran air, dan meningkatkan lingkungan air perkotaan. Konsep Kota Spons menekankan konservasi, restorasi, dan rehabilitasi ekosistem, menciptakan kota yang tangguh dan mampu mempertahankan hidrologi alami. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas manajemen air hujan perkotaan dengan menggunakan indeks Kota Spons di Cina berdasarkan studi literatur. Hasilnya menunjukan keberhasilan signifikan Kota Spons dalam penanganan air hujan, menghilangkan polutan, dan meredakan efek pulau panas perkotaan. Selain itu, artikel ini memberikan wawasan tentang tantangan, regulasi, serta skema pembiayaan yang digunakan di Cina untuk mengeksplorasi kemungkinan kebijakan masa depan yang dapat diadopsi oleh kota-kota di Indonesia Dengan menerapkan konsep Kota Spons, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan meningkatkan ketahanan air di kota-kota Indonesia.Kata kunci: Kota Spons, pengelolaan limpasan air, infrastruktur hijauABSTRACTUrban flooding is a major issue worldwide. Urbanization in China has increased the intensity of rainfall and the urban heat island effect, altering regional hydrology and increasing flood risks. In 2013, China launched the Sponge City program to reduce waterlogging, utilize rainwater, control runoff, and improve urban water environments. The Sponge City concept emphasizes the conservation, restoration, and rehabilitation of ecosystems, creating resilient cities capable of maintaining natural hydrology. This research evaluates the effectiveness of urban rainwater management in China using the Sponge City index based on literature studies. The results show the significant success of Sponge Cities in managing rainwater, removing pollutants, and alleviating the urban heat island effect. Additionally, this article provides insights into the challenges, regulations, and financing schemes used in China to explore future policy possibilities that could be adopted by cities in Indonesia. By implementing the Sponge City concept, it is hoped that flood risks can be reduced and water resilience can be improved in Indonesian cities.Keywords: Sponge City, water runoff management, green infrastructure
EVALUASI PEMBANGUNAN IKN BERDASARKAN KEBERHASILAN SPONGE CITY DI CHINA Keliwar, Khairi Ahza Hail; Rinda, Zuhalfi Akbar; Nouri, Mh Nateq; Alvianti, Vivian; Putri, Dhea Ananda
PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 11 No 4 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/edusaintek.v11i4.1203

Abstract

The relocation of the capital city (IKN) to East Kalimantan, as regulated by Law Number 3 of 2022, will drive massive regional development. However, the province of East Kalimantan, which is prone to flooding, requires a special approach such as implementing the Sponge City concept to minimize flood risks and support the sustainable development of IKN. This research aims to provide recommendations for effectively implementing Sponge City infrastructure to address flood issues in IKN through a comparative study of the application of the Sponge City concept in China. Secondary data is used in this research, covering variables such as topography, climate, area size, rainfall, annual flood frequency, and the objectives of the capital city. The methods used include a comparative study with cluster analysis to compare city characteristics, performance analysis to assess effectiveness, and descriptive analysis to provide recommendations for the implementation of Sponge City in IKN. The results indicate that Nanjing and Haikou in China serve as benchmarks, with retention ponds, green roofs, and wetlands being effective infrastructures for flood management. Wetlands are considered the most economical and effective infrastructure to implement in IKN due to their lower maintenance costs compared to retention ponds and green roofs.
PENERAPAN KOTA SPONS DI CHINA: EVALUASI UNTUK PEMBANGUNAN IBU KOTA MENDATANG Keliwar, Khairi Ahza Hail; Rinda, Zuhallfi Akbar; Nouri, Mh Nateq; Alvianti, Vivian; Putri, Dhea Ananda
PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 11 No 4 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/edusaintek.v11i4.1336

Abstract

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022, akan mendorong pembangunan masif di wilayah tersebut. Namun, Provinsi Kalimantan Timur yang rawan bencana banjir memerlukan pendekatan khusus seperti penerapan konsep Kota Spons untuk meminimalisir risiko banjir dan mendukung keberlanjutan pembangunan IKN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi penerapan infrastruktur Kota Spons yang efektif dalam mengatasi permasalahan banjir di IKN melalui studi perbandingan terhadap penerapan konsep Kota Spons di China. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini, mencakup variabel topografi, iklim, luasan wilayah, curah hujan, frekuensi banjir per tahun, dan tujuan ibukota negara. Metode yang digunakan adalah studi komparatif dengan analisis klaster untuk komparasi karakteristik kota, analisis performa untuk menilai efektivitas, dan analisis deskriptif untuk memberikan rekomendasi penerapan Kota Spons di IKN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Nanjing dan Kota Haikou di China menjadi acuan perbandingan, dengan infrastruktur kolam retensi, atap hijau, dan lahan basah yang efektif mengatasi banjir. Infrastruktur lahan basah dinilai paling ekonomis dan efektif untuk diterapkan di IKN karena biaya perawatannya lebih rendah dibanding kolam retensi dan atap hijau.
Perbanyakan Agens Hayati Beauveria Bassiana sebagai Biopestisida Ramah Lingkungan di Desa Sukatani, Kecamatan Compreng, Subang Rohmah, Syifa Nur; Putri, Dhea Ananda; Rinsky, Eflyn Viola; Adly, Muhammad Naufal; Raadi, Asyura Zahra Lutffia; Permana, Sulaiman Hadi; Firamadhan, Fadlika Aliya; Karunia, Mutiara; Marwiyah, Siti; Priyambodo, Swastiko
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.7.1.1-13

Abstract

Sukatani Village, Compreng Subdistrict, Subang Regency, faces the problem of decreased rice productivity due to pest attacks such as rice leafroll caterpillars (Cnaphalocrocis medinalis), walang sangit (Leptocorisa oratorius), and brown planthoppers (Nilaparvata lugens). As an effort to control pests that are environmentally friendly, counseling and training on the use of the biological agent Beauveria bassiana, an entomopathogenic fungus that is effective in controlling plant pests, was conducted. This activity aims to increase farmers' knowledge and capacity in producing and using biopesticides independently, in order to reduce dependence on chemical pesticides. The methods used include counseling, practice of making biopesticides, demonstration plots to test the effectiveness of Beauveria bassiana application on agricultural land, and provision of recommended doses. Data were collected through field observations, interviews with farmers and POPT officers, and literature studies. The results of the activity showed that the use of Beauveria bassiana can reduce pest populations without having a negative impact on the environment. The enthusiasm of farmers in participating in the training shows great potential for the implementation of sustainable agriculture. Sukatani Village is expected to become a pilot in the application of environmentally friendly biopesticide technology in the agricultural sector.
Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis Potensi Lokal (Desa Wisata: Puncak Lawang) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI Sosiologi 1 di SMA Negeri 1 Matur Putri, Dhea Ananda; Sylvia, Ike
Naradidik: Journal of Education and Pedagogy Vol. 4 No. 2 (2025): Naradidik: Journal of Education & Pedagogy (June 2025)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/nara.v4i2.322

Abstract

Penelitian ini menarik dilakukan untuk membuktikan apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis potensi lokal berpengaruh kepada hasil belajar sosiologi peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Matur. Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis potensi lokal yang inovatif dan relevan dengan konteks desa wisata puncak lawang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan kognitif, dan pada hasil belajar sosiologi peserta didik. Penelitian menggunakan teori konstruktivisme. Metode penelitian adalah kuantitatif tipe eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa Kelas XI Sosiologi SMA Negeri 1 Matur. Pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling atau sampel bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan kelas yang dipilih sebagai eksperimen adalah kelas XI Sosiologi 1 dan kelas kontrol adalah kelas XI Sosiologi 3 berjumlah 64 didasarkan pada hasil tes sumatif memperoleh rata-rata nilai yang rendah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan Paired Samples Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sosiologi peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis potensi lokal (desa wisata: Puncak Lawang). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata tes hasil belajar sosiologi kelas eksperimen adalah 85 dan nilai rata-rata tes sosiologi kelas kontrol adalah 70. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh nilai sig α atau sig (2-tailed) sebesar = 0,000, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa (0,000˂0,05) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis potensi lokal (desa wisata: Puncak Lawang) terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI Sosiologi 1 di SMA Negeri 1 Matur.
Bimbingan Belajar Pemecahan Masalah Matematika Soal Cerita dengan Metode Polya Menggunakan Media Peta Harta Karun Tisngati, Urip; Puspita, Zelika Ayu; Putri, Dhea Ananda; Nuryatin, Nuryatin
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i4.1103

Abstract

Program ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan belajar matematika soal cerita siswa SD dengan menerapkan model Polya dikombinasi dengan media Peta Harta Karun. Metode pelaksanaan adalah simulasi dan praktik bimbingan belajar matematika berbasis studi kasus. Prosedur kegiatan meliputi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Efektivitas program dicapai melalui analisis data pretes-postes dan angket respon siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa : 1) Bimbingan belajar matematika dilaksanakan dengan memberikan pretest-bimbingan pemecahan masalah model Polya-bimbingan belajar dengan media Peta Harta Karun, dan diakhiri dengan postes dan pemberian angket. Hasil asesmen menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pretest 37,78 menjadi 77,78. Analisis angket menunjukkan dampak psikologis positif berupa peningkatan motivasi belajar (85%), penguatan kepercayaan diri (78%), dan penurunan kecemasan matematika (62%) pada siswa. Pendekatan ini menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif pembelajaran yang inovatif dan efektif.
OPTIMALISASI BANK SAMPAH, KELOMPOK WANITA TANI, DAN POS PEMBINAAN TERPADU DENGAN PERSPEKTIF AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN Soleha, Maratus; Maeda, Serly; Fitriyani, Fitriyani; Asy-Syifa, Zahwa Zia; Nurhidayati, Aulia; Putri, Dhea Ananda; Rahman, Ibadu; Mardani, Muhammad; Muthmainnah, Yulianti; Hastomo, Widi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29739

Abstract

Abstrak: Pengelolaan sampah dan ketahanan pangan berbasis komunitas masih menghadapi tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat, minimnya pemanfaatan teknologi, serta kurangnya integrasi nilai-nilai Islam dalam praktik lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah serta pertanian berkelanjutan melalui pendekatan berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Metode yang digunakan yaitu Participatory Action Research, serta implementasi sistem digital pada bank sampah dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Program ini melibatkan 85 peserta dari RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, yang terdiri dari pengurus bank sampah dan anggota KWT. Evaluasi keberhasilan dilakukan melalui survei pre-test dan post-test, wawancara mendalam, serta Focus Group Discussion (FGD). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat sebesar 70%, peningkatan pendapatan anggota KWT sebesar 25%, serta penurunan volume sampah tidak terkelola sebesar 35%. Selain itu, 80% anggota KWT mulai menggunakan pupuk organik dan 75% peserta memahami konsep AIK dalam pengelolaan lingkungan. Dengan strategi keberlanjutan yang mencakup kemitraan dengan lembaga Muhammadiyah dan sistem insentif digital, program ini diharapkan dapat terus berjalan secara mandiri dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyaraka.Abstract: Community-based waste management and food security continue to face challenges such as low public awareness, limited use of technology, and lack of integration of Islamic values into environmental practices. This program aims to enhance community understanding and skills in waste management and sustainable agriculture through an Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK)-based approach. The methodology employed is Participatory Action Research (PAR), combined with the implementation of a digital system for the waste bank and Women's Farming Group (KWT). The program involved 85 participants from RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, including waste bank administrators and KWT members. Success was evaluated through pre-test and post-test surveys, in-depth interviews, and Focus Group Discussions (FGD). The evaluation results showed a 70% increase in community awareness and participation, a 25% rise in KWT members' income, and a 35% reduction in unmanaged waste volume. Additionally, 80% of KWT members adopted organic fertilizers, and 75% of participants gained a deeper understanding of AIK concepts in environmental management. With sustainability strategies that include partnerships with Muhammadiyah institutions and a digital incentive system, this program is expected to continue independently and create a lasting positive impact on the community.