Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka insidensi penyakit di Provinsi Lampung berfluktuasi dan terjadi peningkatan dalam tiga tahun terakhir yaitu dari 25,0/100.000 penduduk tahun 2021, dan meningkat menjadi 50,8/100.000 penduduk tahun 2022 dan mengalami penurunan menjadi 23,4/100.000 penduduk pada tahun 2023. Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2022 angka insidensi yaitu sebesar 25,4/100.000 penduduk, dan tidak ada kematian, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan keadaan penyakit DBD, menurut informasi dan data dari Puskesmas Hajimena mengalami peningkatan dari Bulan Januari sampai Agustus 2024 sebanyak 55 kasus. Dalam rangka menekan terjadinya kasus DBD pada suatu wilayah diperlukan partisipasi masyarakat dalam rangka memonitor dan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit, sehingga perkembangan populasi nyamuk tetap dalam kondisi aman tidak menjadi sumber penularan penyakit tersebut. Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan terhadap potensi sumber daya yang ada di daerah, termasuk institusi pendidikan dan siswa pondok pesantren yang terdapat di wilayah tersebut sebagai sumber daya yang dapat dikembangkan dan membantu program. Maka oleh sebab itu diperlukan pengembangan “Pelatihan juru pemantau jentik dalam “Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)” di Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung oleh dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga. Pendekatan ini digunakan dalam rangka membatu meningkatkan program pengendalian penyakit DBD di suatu wilayah.
Copyrights © 2025