Selama bulan Ramadan, individu Muslim yang menderita penyakit maag dan gastroesophageal reflux disease (GERD) mengalami perubahan pola konsumsi obat akibat periode puasa yang berlangsung antara 11 hingga 18 jam. Penyesuaian jadwal ini dapat memengaruhi farmakokinetik obat, berpotensi mengurangi efektivitas terapi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, edukasi kesehatan menjadi krusial untuk memastikan pemahaman yang tepat mengenai aturan dan waktu penggunaan obat selama berpuasa guna mencapai efek terapi yang optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa MAN 3 Kota Pekanbaru tentang penggunaan obat maag dan GERD yang rasional selama bulan Ramadan. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan interaktif yang didukung dengan media edukasi berupa leaflet dan presentasi PowerPoint. Efektivitas edukasi diukur melalui pre-test dan post-test dengan lembar checklist sebagai instrumen evaluasi. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan siswa setelah edukasi, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Temuan ini menegaskan bahwa penyuluhan berbasis ceramah, didukung oleh leaflet, secara efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang penggunaan obat maag dan GERD selama bulan puasa.
Copyrights © 2025